Hari Ini 29 September 2025: Berikut Makna Weton dan Pasaran dalam Kalender Jawa
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 29 Sep 2025
- comment 0 komentar

Pengantar Kalender Jawa
DIAGRAMKOTA.COM – Kalender Jawa merupakan suatu sistem penanggalan yang memiliki akar sejarah yang dalam dan integral dalam budaya masyarakat Jawa. Berasal dari pengaruh berbagai peradaban, termasuk Hindu dan Islam, kalender ini telah berkembang menjadi alat penting dalam pengaturan waktu baik untuk aktivitas sehari-hari maupun untuk perayaan tradisional. Berbeda dengan kalender Gregorian yang secara luas diadopsi di seluruh dunia, kalender Jawa mengandalkan siklus hari, bulan, dan tahun yang unik, menciptakan pendekatan yang khas dalam penentuan waktu.
Dalam kalender Jawa, terdapat dua siklus utama yang berfungsi dalam pengaturan waktu, yaitu siklus minggu yang terdiri dari tujuh hari dan siklus pasaran yang terdiri dari lima hari. Kombinasi dari kedua siklus ini menciptakan sistem yang kompleks namun teratur. Setiap hari dalam kalender Jawa memiliki makna dan karakteristik tersendiri yang dihubungkan dengan kepercayaan dan budaya masyarakat Jawa. Misalnya, hari-hari tertentu dianggap lebih baik untuk melaksanakan kegiatan tertentu sementara yang lainnya mungkin dikhususkan untuk merenung atau ritual.
Penggunaan kalender Jawa masih sangat relevan dalam kehidupan masyarakat Jawa, meskipun perkembangan teknologi dan modernisasi seringkali menggeser pemahaman tradisional. Dengan tetap mempertahankan praktik-praktik tradisional, masyarakat Jawa menunjukkan penghormatan mereka terhadap warisan budaya yang sudah ada sejak lama. Sebagai contoh, banyak perayaan dan upacara penting yang mengandalkan kalender ini, seperti Hari Raya dan ritual budaya lainnya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kalender Jawa bukan hanya sekadar alat penanggalan, melainkan juga cerminan dari nilai-nilai dan identitas budaya masyarakat Jawa.
Pengertian Weton
Weton merupakan sebuah konsep penting dalam tradisi Jawa yang menggabungkan dua sistem penanggalan, yaitu hari dalam kalender Jawa dan pasaran. Hari dalam kalender Jawa terdiri dari tujuh hari, yaitu Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Di sisi lain, pasaran terdiri dari lima jenis, yakni Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Kombinasi antara hari dan pasaran ini menghasilkan total dalam adanya 35 weton atau kombinasi yang bisa diperoleh.
Penentuan weton seseorang umumnya dilakukan berdasarkan hari lahir. Misalnya, jika seseorang lahir pada hari Senin Wage, maka weton orang tersebut adalah Senin Wage. Pembacaan dan penggunaan weton memiliki kontribusi besar dalam kehidupan masyarakat Jawa. Dalam berbagai aspek seperti pernikahan, acara adat, serta upacara, weton sering dijadikan sebagai acuan untuk menentukan waktu yang baik atau pantang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Weton juga dipercaya memiliki pengaruh terhadap karakter dan sifat pemiliknya. Masyarakat Jawa beranggapan bahwa weton dapat memberikan petunjuk mengenai kepribadian, kecenderungan, serta nasib seseorang. Sebagai contoh, seorang yang lahir pada weton tertentu mungkin dianggap memiliki sifat yang lebih mudah bergaul atau karakter yang lebih pendiam. Dalam hal ini, weton menjadi alat untuk memahami diri sendiri dan juga membantu dalam membangun hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, pemahaman mengenai weton tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga memiliki dampak praktis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.