DIAGRAMKOTA.COM – Akhir pekan yang seharusnya tenang, berubah menjadi sibuk bagi Polrestabes Surabaya, Minggu (24/8/2025).
Pada pagi hari, pihak kepolisian terpaksa turun tangan untuk mengatasi bentrokan di Jalan Embong Malang. Sebanyak 270 personel polisi dikerahkan ke lokasi kejadian.
Kekacauan di Embong Malang bukanlah pertikaian antar pemuda seperti biasanya.
Namun, hal ini melibatkan sejumlah orang dewasa, sehingga polisi sempat harus menutup jalan di pusat kota Surabaya agar situasi tetap kondusif.
Penutupan dilakukan guna menghindari kembali terjadinya bentrokan antar massa.
Dua kelompok yang terlibat akhirnya dihubungkan di Polrestabes Surabaya.
Pertemuan sempat berjalan dengan sulit.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Kombes Pol Luthie Sulistiawan, mengatakan bahwa dua kelompok yang terlibat bentrokan masing-masing terdiri dari 50 orang.
Mereka segera melakukan upaya perdamaian antara dua kelompok agar tidak terjadi tindakan lebih lanjut.
“Kami yakin bahwa semua sudah terlihat aman,” katanya.
Ahmad Sobikin, penduduk setempat, menyebutkan kejadian tersebut telah terjadi sejak pukul 01.30 WIB. Ia tidak mengetahui secara pasti penyebabnya, tetapi sempat melihat seseorang mengalami luka. “
Tawurannya berada di depan JW Marriott, ada yang membawa senjata tajam dan kayu balok,” kata Sobikin.
Keributan tersebut memicu rasa takut di kalangan warga sekitar. Beberapa warung yang biasanya buka pada pagi hari memutuskan untuk tutup. Banyak pedagang merasa cemas karena lapak mereka juga bisa terdampak dari pertikaian tersebut.
“Langsung tutup semua warung tadi,” lanjut Sobikin. Menurutnya, keadaan sedikit lebih tenang setelah polisi tiba.
Kompol Grandika Indera mengingatkan Kapolsek Genteng berdasarkan hasil penyelidikan, keributan terjadi karena adanya sengketa lahan di Jalan Embong Malang.
Setiap pihak yang sedang bersengketa mengirimkan tim dari sisi timur untuk menjaga objek tersebut. Lahan yang menjadi sengketa berada di sebelah utara Empire Palace.
Awalnya terdapat massa yang telah berkumpul sejak semalam untuk mengadakan acara di objek sengketa karaoke dan dalam keadaan mabuk. Pihak lawan datang dengan maksud bertanya. Kemudian terjadi provokasi hingga terjadi lempar-lemparan. Dari dalam menyerang ke luar, demikian pula sebaliknya,” jelasnya.
Mengenai laporan massa yang membawa senjata tajam dan ada korban yang terluka, kapolsek mengonfirmasi hal tersebut.
Namun, ia masih belum yakin apakah akan ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka terkait tindak pidana. Saat ini, pihaknya lebih fokus terlebih dahulu pada upaya perdamaian antara kedua belah pihak.
“Untuk mencegah tindakan lebih lanjut, dan sebagai langkah pencegahan, polisi dari Dalmas maupun Jogoboyo ditempatkan di lokasi,” tegasnya. (*)