Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PERISTIWA » DAERAH » SPMB Sidoarjo Dikecam: Sistem Tak Transparan, Anak Menangis, Orang Tua Frustrasi

SPMB Sidoarjo Dikecam: Sistem Tak Transparan, Anak Menangis, Orang Tua Frustrasi

  • account_circle Teguh Priyono
  • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM — Polemik sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau yang kini dikenal dengan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) kembali mencuat di Kabupaten Sidoarjo. Tahun 2025, alih-alih menghadirkan keadilan dan pemerataan pendidikan, kebijakan ini justru dinilai menciptakan ketimpangan baru yang menyakitkan bagi banyak orang tua dan siswa.

Salah satu wali murid yang anaknya tak lolos seleksi menceritakan kekecewaannya. Ia menyebut sang anak memiliki nilai akademik yang tinggi dan tinggal sangat dekat dengan sekolah negeri pilihannya, tetapi tetap gagal diterima. Sementara itu, siswa lain yang nilainya lebih rendah dan jaraknya lebih jauh justru diterima.

Sambil menahan tangis, ia mengulang kalimat anaknya yang menyayat hati: “Buk, aku jaluk sepuro… Sianauku telung taun ora iso mlebu SMA Negeri. Aku tak ngewangi ibuk kerjoae timbang mlebu swasta. Larang, Buk…” Rasa kecewa dan hancur tak hanya dirasakan oleh anak, tetapi juga oleh orang tua yang merasa gagal memperjuangkan pendidikan terbaik bagi anaknya.

Sekretaris JPKP Nasional DPC Sidoarjo, Akbar, menyebut proses seleksi SPMB tahun ini sarat dengan kejanggalan dan minim transparansi. Ia menyoroti bahwa akses informasi sangat tertutup. Link jalur afirmasi, prestasi, mutasi orang tua/wali, hingga domisili tidak dapat diakses oleh publik secara bebas. Hanya segelintir pihak yang bisa membukanya. Ini jelas bertentangan dengan prinsip keterbukaan informasi publik yang dijamin oleh undang-undang.

Petugas operator SPMB di belakang kantor Dinas Pendidikan Sidoarjo pun membenarkan bahwa sistem sengaja ditutup dengan alasan tahapan seleksi sudah memasuki tahap pemenuhan kuota tahap ketiga dan pemeringkatan tahap keempat, khusus SMK.

Namun, data investigasi JPKP membongkar fakta bahwa banyak sekolah negeri di Sidoarjo yang justru masih memiliki bangku kosong. Contohnya, SMAN 2 Sidoarjo tercatat masih memiliki 23 kursi, SMAN 3 ada 1 kursi kosong, SMAN 1 Tarik 7 kursi, SMAN 1 Krembung 4 kursi, SMAN 1 Sidoarjo 7 kursi, dan bahkan SMAN 1 Porong mengalami kelebihan (overload) 5 siswa. Data ini belum mencakup keseluruhan sekolah di Sidoarjo, namun cukup untuk menunjukkan adanya potensi manipulasi atau kelalaian dalam sistem penempatan.

Senada dengan JPKP, Ketua DPC Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Kabupaten Sidoarjo, Agus Subakti, ST, juga mengecam keras sistem seleksi SPMB yang tidak adil dan tidak transparan tersebut. Ia menilai sistem yang seharusnya menjamin akses pendidikan secara merata, justru menciptakan diskriminasi terselubung yang merugikan siswa berprestasi dari keluarga biasa.

“Ini bukan sekadar ketidakterbukaan informasi. Ini bentuk pengabaian terhadap hak-hak dasar anak bangsa. Ketika anak-anak cerdas gagal masuk sekolah negeri karena sistem yang tertutup, sementara kursi-kursi dibiarkan kosong atau disisakan untuk kalangan tertentu, ini jelas pelanggaran serius,” tegas Agus Subakti.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa DPC PWDPI akan mengambil langkah hukum. Mereka berencana untuk mengajukan laporan resmi kepada lembaga berwenang, termasuk Ombudsman dan Komisi Informasi Publik, serta meminta DPRD dan aparat penegak hukum mengusut dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan SPMB.

“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan kawal persoalan ini sampai tuntas. Ini bukan semata soal siswa yang tak diterima, tapi soal keadilan sistemik dalam dunia pendidikan yang seharusnya bebas dari praktik kolusi, manipulasi, dan diskriminasi,” tegasnya.

DPC PWDPI juga meminta agar seluruh data proses SPMB, mulai dari jalur pendaftaran hingga pemenuhan kuota, dibuka secara menyeluruh ke publik. Jika tidak ada yang ditutupi, seharusnya pihak Dinas Pendidikan tidak perlu takut membuka data tersebut. Menurut Agus, keterbukaan adalah kunci agar kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan negeri bisa pulih.

Akbar dari JPKP turut menekankan pentingnya peran Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sidoarjo, Dr. Kiswanto, S.Pd., M.Pd., untuk memberikan klarifikasi terbuka ke masyarakat, sesuai mandat Permendikbud tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam PPDB.

Jika tidak segera dibenahi, sistem pendidikan akan kehilangan arah dan makna. Pendidikan negeri bukan untuk dilanggengkan sebagai wilayah eksklusif bagi segelintir pihak, tetapi sebagai hak dasar semua anak bangsa tanpa kecuali.

Redaksi membuka ruang hak jawab dan klarifikasi dari pihak Dinas Pendidikan, DPRD, maupun instansi terkait lainnya. Suara rakyat, khususnya para orang tua dan siswa, tidak boleh diabaikan dalam proses pendidikan yang seharusnya menjadi jembatan masa depan.
(dk/tgh)

  • Penulis: Teguh Priyono

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polsek Tarik Polresta Sidoarjo Panen Melon Hidroponik Bersama Kelompok Tani Berkah Makmur, Wujud Sinergi Dukung Ketahanan Pangan

    • calendar_month Sab, 10 Mei 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 4
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka mendukung Program Ketahanan pangan Nasional dan Asta Cita Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, Polsek Tarik Polresta Sidoarjo melaksanakan kegiatan panen bersama buah melon hidroponik milik Kelompok Tani Berkah Makmur, Desa Gempolklutuk pada hari Sabtu, 10 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bukti nyata Polisi Cinta Petani sinergi antara aparat dan masyarakat dalam […]

  • Putusan PN Surabaya, Dasco : Ini Adalah Hal Yang Tidak Masuk Akal

    • calendar_month Rab, 31 Jul 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 5
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Ketua DPR, Dasco, menganggap putusan hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang membebaskan terdakwa pembunuhan Gregorius Ronald Tannur tidak masuk akal. Menurutnya, putusan tersebut bertentangan dengan semua bukti terkait penganiayaan yang menyebabkan kematian. Pernyataan ini disampaikan Dasco saat menghadiri audiensi Komisi III DPR RI dengan keluarga korban almarhum Dini Sera Afrianti. Audiensi ini digelar […]

  • MAKI Jatim: Jangan Coba Adu Domba Gubernur dan Wakil Gubernur

    • calendar_month Kam, 25 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 37
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak resmi dilantik Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025) lalu. Pasangan ini kembali dipercaya memimpin Jawa Timur untuk periode 2025–2030. Pelantikan ini menjadi bukti kuatnya kepercayaan masyarakat Jawa Timur kepada keduanya. Selama periode sebelumnya, duet Khofifah–Emil dinilai mampu […]

  • Tingkat Kecelakaan Turun, Operasi Patuh Semeru 2025 Polres Malang Dinilai Efektif

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 5
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Selama 14 hari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, jajaran Satlantas Polres Malang Polda Jatim mencatat 6.988 pelanggaran lalu lintas dan 12 kasus kecelakaan. Jumlah kecelakaan tersebut menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 28 kejadian. Operasi yang digelar mulai 14 hingga 27 Juli 2025 itu menyasar pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, […]

  • Peringati Harlah Ke 31 , GMPI Surabaya Perkuat Struktur Organisasi Untuk Masa Depan Yang Lebih Cerah

    • calendar_month Ming, 20 Okt 2024
    • account_circle Dms
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Diagramkota.com Surabaya – Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Kota Surabaya, sayap dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), memperingati Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-31 organisasi tersebut pada Minggu, 20 Oktober 2024. Perayaan ini mengusung tema “Sanggup Mengatasi Tantangan” dan diwarnai dengan doa bersama serta pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan GMPI selama tiga dekade lebih. […]

  • Polemik Dugaan Gratifikasi Haji 2024: Tantangan Menag Yaqut dan Tudingan Pansus

    • calendar_month Rab, 11 Sep 2024
    • account_circle Arie Khauripan
    • visibility 9
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Polemik penyelenggaraan ibadah haji 2024 kembali memanas. Kali ini, sorotan tertuju pada dugaan gratifikasi yang diungkap oleh Pansus Haji DPR. Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menantang Pansus untuk membuktikan dugaan tersebut. Ia bahkan menyatakan siap menindak tegas siapa pun yang terlibat, termasuk dirinya sendiri. Yaqut mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) tidak […]

expand_less
Exit mobile version