Makna Di Balik Upacara Ngaben Dalam Budaya Bali

SERBA-SERBI119 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Makna di balik upacara Ngaben dalam budaya BaliLebih dari itu, Ngaben merupakan upacara sakral yang sarat makna filosofis dan spiritual, melambangkan perjalanan terakhir seseorang menuju pembebasan (moksa) dari siklus kelahiran dan kematian (samsara). Upacara yang rumit dan penuh simbolisme ini mencerminkan kepercayaan Hindu Bali yang mendalam tentang kehidupan setelah kematian dan hubungan manusia dengan alam semesta.

Salah satu makna utama Ngaben adalah pelepasan jiwa (atman) dari tubuh jasmani. Tubuh dianggap sebagai wadah sementara bagi atman, yang merupakan esensi sejati diri manusia. Setelah kematian, atman perlu dibebaskan dari belenggu jasmani agar dapat melanjutkan perjalanan spiritualnya. Api dalam upacara Ngaben melambangkan kekuatan pemurnian dan transformasi, yang membakar habis ikatan-ikatan duniawi dan membebaskan atman untuk mencapai moksa. Asap yang mengepul ke angkasa diartikan sebagai perantara bagi atman untuk kembali kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

Proses Ngaben sendiri melibatkan berbagai tahapan yang penuh simbolisme. Sebelum pembakaran, jenazah dimandikan dan dipakaikan pakaian adat yang indah, mencerminkan penghormatan terakhir dan persiapan untuk perjalanan spiritual yang akan ditempuh. Jenazah kemudian ditempatkan di dalam bade (tanduk), bangunan berbentuk seperti burung Garuda atau hewan mitologi lainnya, yang melambangkan kendaraan untuk menuju alam baka. Desain bade yang rumit dan indah menunjukkan status sosial dan kekayaan keluarga, namun esensinya tetap sama: sebuah wahana untuk mengantarkan atman menuju kebebasan.

Baca Juga :  Gaya Hot Megan Fox Di Panggung, Bikin Mata Tak Berkedip!

Penggunaan berbagai sesaji dan persembahan selama Ngaben juga memiliki makna yang mendalam. Bunga, buah-buahan, dan berbagai jenis makanan dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan para dewa, memohon restu dan kelancaran perjalanan atman menuju moksa. Upacara-upacara yang dilakukan oleh pemangku (pendeta) juga merupakan bagian integral dari Ngaben, melafalkan mantra-mantra suci dan memimpin doa-doa untuk memohon keselamatan dan pembebasan bagi jiwa yang telah meninggal.

Selain itu, Ngaben juga memiliki arti penting dalam menjaga keseimbangan alam semesta (Tri Hita Karana). Dengan melepaskan atman dari tubuh jasmani, keseimbangan kosmik dipertahankan. Pembakaran jenazah dianggap sebagai cara yang paling tepat untuk mengembalikan unsur-unsur tubuh ke alam, sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam dan lingkungan. Abu jenazah yang tersisa kemudian ditaburkan ke laut atau sungai suci, melambangkan kembali ke sumber kehidupan.

Baca Juga :  Lezat D’Kukis: Nastar dan Kastengel Premium untuk Lebaran 2025 yang Lebih Spesial!

Namun, pelaksanaan Ngaben tidaklah murah, seringkali membutuhkan biaya yang cukup besar. Hal ini seringkali menjadi beban bagi keluarga yang ditinggalkan. Meskipun demikian, upaya untuk menyelenggarakan Ngaben yang layak tetap menjadi prioritas, karena dianggap sebagai bentuk bakti dan penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal. Bagi masyarakat Bali, Ngaben bukanlah sekadar upacara pemakaman, tetapi sebuah investasi spiritual yang bertujuan untuk membebaskan jiwa dan menjaga keseimbangan kosmik.

Kesimpulannya, Ngaben jauh lebih dari sekadar upacara pemakaman. Ia merupakan manifestasi dari kepercayaan Hindu Bali yang mendalam tentang siklus kehidupan dan kematian, perjalanan spiritual menuju moksa, dan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Upacara ini menjadi bukti kekayaan budaya dan spiritualitas Bali yang unik dan patut dijaga kelestariannya. Melalui simbolisme yang kaya dan ritual yang kompleks, Ngaben menawarkan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan dan kematian, serta perjalanan abadi jiwa manusia.

Baca Juga :  Kylie Jenner Tampil Seksi Di Red Carpet, Netizen Heboh!

Makna di balik upacara Ngaben dalam budaya Bali

(red)

Share and Enjoy !