DIAGRAMKOTA.COM – Kementrian Perhubungan dan Organda sudah menyepakati harga khusus angkutan umum untuk Hari Raya Idul Adha berlaku antara tanggal 14 hingga 18 Juni 2024, namun masih ada beberapa pihak yang nakal, tetap memberlakukan tarif liburan lebaran hingga Jumat 21 Juni 2024.
Salah satunya adalah PO Sinar Mandiri Mulia. Kenaikan harga hingga 50 persen diberlakukan Bus dengan trayek Surabaya – Semarang ini.
Anehnya saat dipertanyakan, kondektur beralasan tarif lebaran masih tertempel di bus, jadi dinyatakan masih berlaku.
Dalam tempelan memang tertulis tarif lebaran berlaku mulai tanggal 14 Juni, tapi tidak disebut batasannya.
Beberapa penumpang mengeluhkan hal ini. Salah satunya Lilis yang mengaku naik dari Bungurasih dengan tujuan pondok Langitan Tuban pada Jumat 21 Juni lalu.
“Biasanya tarif bus ekonomi dari Bunggur ke Langitan paling mahal hanya Rp.40rb, tapi sekarang ditarik Rp.75rb. Tadi mau ditarik Rp.85rb,” kata perempuan berkerudung ini.
Ada juga Abdur Rohman, Pak Haji ini mengaku tidak puas naik Bus Sinar Mandiri Mulia, karena tarifnya tidak biasa.
Sementara itu, Prabowo, kondektur yang bertugas menarik ongkos menyatakan dirinya tidak tahu menahu masalah aturan tarif.
“Saya ini hanya bekerja dan disuruh narik ongkos sesuai dengan tempelan yang ada,” katanya.
Disisi yang sama, Didik selaku bagian kontrol bus Sinar Mandiri Mulia, membenarkan bahwa PO masih menggunakan tarif liburan lebaran, yaitu untuk ke Langitan Tuban dikenakan tarif Rp.75rb.
“Ini memang sudah tidak hari libur, tapi sampai hari ini (21/6) keputusan perusahaan belum ada penurunan tarif,” katanya.
Dihari yang sama, dari Langitan Tuban, tim Diagramkota mencoba balik ke Surabaya naik Bus dengan PO yang berbeda namun dengan tujuan yang sama.
“Kami naik Bus Margo Djoyo BR, tarifnya sudah turun dan hanya ditari Rp.30rb per orang,” ungkap Saridin salah satu jurnalis Diagramkota.com. (dk/romo)
