Motor Bocah 13 Tahun Digondol, Pelaku Gunakan Modus Rayu Temui Orang Misterius

DIAGRAMKOTA.COM – Aksi penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Kali ini, pelaku menyasar anak di bawah umur dengan skenario mengajak korban menemui seseorang yang sama sekali tidak dikenal.

Peristiwa itu berlangsung Rabu (6/8) sekitar pukul 18.00 WIB, di kawasan Jalan Gajah Mada, Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, tepat di deretan warung dekat PT Ispat Indo. Meski situasi masih ramai oleh warga yang berlalu-lalang, komplotan tersebut tetap nekat menjalankan aksinya.

Korban, ZA (13), saat itu sedang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy merah keluaran 2018 dengan nomor polisi W 6918 OJ, pulang dari arah Wage menuju rumahnya di Kedungturi. Setibanya di turunan Overpass Wage, ia mulai dibuntuti dua pria yang mengendarai Honda Beat abu-abu.

Di depan Perum Kedungturi Permai 1, pelaku memepet motor ZA dan memberhentikannya. Mereka sudah menyiapkan pertanyaan jebakan.

“Anak saya sepeda motoran mau pulang ke Kedungturi. Dia dipepet lalu diberhentikan oleh dua orang bapak-bapak pakai motor Honda Beat. Pelaku bertanya ‘kenal Fajar?’,” kata ibu kandung ZA, Suhartini, Jumat (8/8).

Ketika ZA menjawab tidak mengenal nama yang dimaksud, pelaku tidak pergi begitu saja. Mereka justru meminta korban ikut ke lokasi yang lebih sepi dengan alasan akan mempertemukan dirinya dengan “umi” dari Fajar.

“Disuruh ikut ke jalan yang agak sepi, (pelaku, red) bilangnya mau dipertemukan dengan umi (ibu) dari Fajar. Anak saya disuruh mengaku bahwa dia temannya Fajar,” ungkap Suhartini.

Setelah itu, kedua pelaku membagi peran. Satu orang membonceng korban menuju jalan belakang Asrama Brimob Medaeng, sementara motor Scoopy milik korban diminta ditinggal dengan alasan dijaga oleh rekannya.

Di lokasi tujuan, korban diturunkan di pinggir jalan dan diminta menunggu karena pelaku hendak memanggil “umi” dari Fajar. Namun, pelaku justru menghilang setelah masuk ke sebuah gang.

“Saya kemudian sadar kalau ditipu pas orangnya sudah pergi. Kemudian saya jalan kaki menuju sekitar PT Ispat Indo tadi. Ternyata motor saya sudah tidak ada, kemudian saya pulang jalan kaki,” tambah ZA.

Korban masih mengingat ciri-ciri pelaku, yakni berusia sekitar 40–50 tahun, memakai topi hitam, dan berbicara dengan logat Madura. Selain motor, STNK yang disimpan di jok kendaraan juga ikut raib.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Taman. Unit Reskrim masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang diduga beraksi secara berkomplot.(Dk/Ais)