Kekacauan di Perbatasan Thailand-Kamboja, Warga Dievakuasi dari Perbatasan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 13 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali memuncak setelah insiden penembakan yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Peristiwa ini terjadi di Desa Prey Chan, Provinsi Banteay Meanchey, pada Rabu (12/11/2025), hanya dua hari setelah seorang tentara Thailand kehilangan kaki akibat ranjau darat di area perbatasan lain.
Evakuasi Massal Warga
Sebanyak 250 keluarga dari daerah tersebut telah dievakuasi ke sebuah kuil Buddha sekitar 30 kilometer dari lokasi penembakan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keselamatan warga mengingat situasi yang semakin memburuk. Wakil Gubernur Banteay Meanchey, Ly Sovannarith, menyatakan bahwa evakuasi dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Penyelidikan dan Tudingan
Kementerian Pertahanan Kamboja mengirimkan tim pemantau gencatan senjata yang terdiri dari pejabat ASEAN untuk mengevaluasi situasi di lapangan. Perdana Menteri Hun Manet juga meminta penyelidikan independen terhadap insiden tersebut. Ia menuduh pasukan Thailand melakukan aksi provokatif dalam beberapa hari terakhir dengan tujuan memicu konfrontasi.
“Kami menuntut keadilan bagi warga kami yang menjadi korban penembakan,” ujar Hun Manet. Ia menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen pada perdamaian, meskipun situasi di lapangan terus memanas.
Pernyataan Militer Thailand
Di sisi lain, militer Thailand membantah tuduhan dari negara tetangganya itu. Juru bicara militer Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, menyatakan bahwa Kamboja adalah pihak yang lebih dulu melepaskan tembakan dari wilayah sipil sebagai perlindungan. Ia menilai tindakan tersebut melanggar prinsip kemanusiaan dan menunjukkan pengabaian terhadap keselamatan warga.
Sejarah Ketegangan Antara Thailand dan Kamboja
Hubungan antara kedua negara seringkali diwarnai oleh ketegangan, terutama terkait klaim perbatasan yang melibatkan situs bersejarah Kuil Preah Vihear. Meskipun Mahkamah Internasional pada 1962 menetapkan wilayah tersebut berada di bawah kedaulatan Kamboja, sengketa di lapangan kerap memicu bentrokan bersenjata.
Gencatan senjata yang disepakati Oktober lalu kini terancam runtuh. Thailand menuduh Kamboja melanggar perjanjian dengan memasang ranjau baru, sementara Kamboja bersikeras tetap berkomitmen menjaga perdamaian.
Dampak Regional dan Isu Keamanan
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan munculnya konflik yang lebih besar di kawasan. Para ahli menilai bahwa ketegangan antara Thailand dan Kamboja dapat memengaruhi stabilitas regional, terutama jika tidak ada solusi yang jelas dan cepat.
Selain itu, isu keamanan warga menjadi fokus utama. Ratusan keluarga yang dievakuasi harus mencari tempat aman sementara, sementara pihak berwenang berupaya memastikan bahwa situasi tidak memburuk lebih lanjut.
Upaya Damai dan Perspektif Masa Depan
Meski terjadi perbedaan pendapat, kedua pihak masih berusaha mencari solusi damai. Namun, tantangan terbesar tetap terletak pada kepercayaan antar negara dan kemampuan untuk menjaga komitmen terhadap gencatan senjata. Tanpa langkah-langkah konkret, potensi konflik terus mengancam stabilitas kawasan. ***





Saat ini belum ada komentar