Permintaan Air Bersih di Tulungagung Menurun, Hanya Satu Desa
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 4 jam yang lalu
- comment 0 komentar

TULUNGAGUNG – Permintaan bantuan air bersih di Kabupaten Tulungagung mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2025. Hingga pertengahan Oktober, hanya satu desa yang mengajukan permohonan distribusi air bersih. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana sebanyak 15 desa dari delapan kecamatan mengalami kesulitan air akibat musim kemarau.
Penyebab Penurunan Permintaan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, menjelaskan bahwa kondisi cuaca menjadi salah satu faktor utama penurunan permintaan air bersih. Meski musim kemarau masih berlangsung, hujan yang turun secara sporadis membuat sumber air tetap terjaga. Selain itu, perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi juga memengaruhi pola curah hujan.
“Cuaca sekarang sulit diprediksi. Panas, tapi masih ada hujan,” ujar Gilang. Ia menambahkan bahwa penurunan permintaan tidak sepenuhnya bisa dijelaskan karena banyak faktor yang berkontribusi.
Desa Kalidawe Jadi Satu-satunya yang Membutuhkan Bantuan
Desa Kalidawe, Kecamatan Pucanglaban, menjadi satu-satunya desa yang mengajukan bantuan air bersih tahun ini. Meski sebelumnya desa ini sering mengalami krisis air bersih, tahun ini situasi berbeda. BPBD biasanya mengirim empat mobil tangki untuk melayani empat dusun di desa tersebut. Namun, permintaan tidak bersifat rutin dan hanya dilakukan ketika diperlukan.
Faktor Cuaca dan Infrastruktur
Wilayah selatan dan timur Tulungagung biasanya paling rentan terhadap kekeringan. Namun, fenomena kemarau basah pada tahun ini membuat sumber air tetap mengalir. Selain itu, peningkatan infrastruktur air seperti sumur bor juga memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan warga.
Di Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, warga telah memanfaatkan beberapa sumur bor yang dihibahkan oleh berbagai pihak. Sumur-sumur ini kini berfungsi baik dan mampu menyediakan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
Kesiapan Sumur Bor dalam Musim Kemarau
Meski sumur bor telah membantu warga, Arif Darmawan, perangkat desa Tenggarejo, mengakui bahwa kinerja sumur bor belum sepenuhnya teruji dalam kondisi kemarau panjang. Saat ini, kondisi kemarau masih relatif basah, sehingga belum bisa diuji secara maksimal. Namun, warga tetap berharap sumur bor tersebut mampu bertahan jika musim kering benar-benar ekstrem.
Upaya Meningkatkan Akses Air Bersih
Selain sumur bor, warga juga melakukan pipanisasi untuk menyalurkan air langsung ke rumah-rumah. Meski masih membutuhkan tambahan mesin pompa dan jaringan pipa yang lebih luas, langkah ini sudah memberikan dampak positif terhadap ketersediaan air bersih.
BPBD Tulungagung terus memantau kondisi daerah-daerah rawan dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Dengan kombinasi upaya pemerintah dan masyarakat, akses air bersih di Kabupaten Tulungagung semakin meningkat.





Saat ini belum ada komentar