Harga BNB Masih Bisa Turun, Ini 3 Alasannya Meski Naik 45% Sebulan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 4 jam yang lalu
- comment 0 komentar

BNB Menunjukkan Kekuatan Pasca Black Friday Crash
DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah situasi pasar kripto yang sedang pulih dari Black Friday Crash, BNB (Binance Coin) menunjukkan ketahanan yang signifikan. Dalam tujuh hari terakhir, harga BNB melonjak sebesar 11%, sementara secara bulanan naik lebih dari 45%. Meskipun reli ini menggembirakan, beberapa indikator on-chain mulai menunjukkan tanda-tanda peringatan.
Aksi Ambil Untung Muncul Lagi
Salah satu indikator yang menjadi perhatian adalah Net Unrealized Profit/Loss (NUPL). Metrik ini mengukur keuntungan atau kerugian yang masih dalam bentuk “kertas” bagi para pemegang aset. Saat ini, NUPL BNB mencapai 0,57, tingkat yang sama seperti pada 7 Oktober lalu, ketika harga BNB turun 15% dari USD 1.300 ke USD 1.100. Situasi serupa juga terjadi pada 3 Oktober, di mana pasar sempat turun 3% setelah NUPL mencapai puncak lokal.
Pola ini berulang: setiap kali NUPL mencapai level tinggi, investor cenderung mengunci keuntungan, sehingga memicu penurunan harga jangka pendek. Indikator lain, HODL Waves, juga memberikan sinyal serupa. Pemegang BNB dengan durasi antara 6–12 bulan, yang biasanya menjadi penggerak utama reli setelah rebound awal, telah mengurangi kepemilikan dari 63,89% menjadi hanya 18,15% sejak 4 Oktober. Penurunan ini menunjukkan bahwa sebagian investor jangka menengah mulai menjual untuk ambil untung.
Breakout Terjadi, Tapi Momentum Mulai Loyo
Dari sudut pandang teknikal, BNB menunjukkan kekuatan. Koin ini berhasil menembus batas atas pola “rising wedge”, menghilangkan potensi sinyal bearish yang sempat muncul selama crash. Saat ini, BNB diperdagangkan sekitar USD 1.340 dan sedang menguji level Fibonacci 0,382 di USD 1.382. Jika harga mampu menutup perdagangan harian di atas USD 1.380, peluang menuju USD 1.430–1.480 akan terbuka lebar.
Namun, ada indikator yang menunjukkan kekhawatiran. Relative Strength Index (RSI) menunjukkan divergensi bearish. Antara 10–12 Oktober, harga BNB mencetak higher high, tetapi RSI justru mencetak lower high. Hal ini menandakan tenaga beli mulai melemah. Analis Beincrypto menyebutkan bahwa kondisi ini biasanya menandakan kemungkinan koreksi singkat setelah reli cepat.
Area Risiko Jika Koreksi Berlanjut
Jika penurunan benar-benar terjadi, zona support pertama BNB berada di USD 1.320. Jika koreksi lebih dalam, harga bisa turun ke USD 1.220 atau bahkan USD 1.140 jika tekanan jual meningkat. Namun, selama harga tidak jatuh di bawah USD 1.220, tren jangka menengah BNB masih dianggap bullish secara struktural.
Meski BNB terbukti tangguh saat altcoin lain masih berjuang pasca crash akhir pekan lalu, indikator profit-taking dan melemahnya momentum teknikal menunjukkan fase konsolidasi bisa segera tiba. Trader disarankan untuk tidak terburu-buru membeli di harga tinggi dan menunggu konfirmasi dukungan kuat sebelum masuk kembali. Jika tekanan jual mereda, BNB berpotensi melanjutkan reli menuju USD 1.480 dalam jangka menengah.
Saat ini belum ada komentar