Hanya Lelah atau Depresi? Ini Cara Membedakannya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 22 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Apakah kamu pernah merasa sangat lelah hingga tidak memiliki kekuatan untuk bertemu teman, meskipun kamu masih ingin melakukannya? Tubuh terasa berat, tidur tidak nyenyak, dan rasa kosong terus-menerus menghiasi pikiran. Pada situasi seperti ini, banyak orang sering mempertanyakan diri sendiri, “Apakah aku hanya lelah, atau sebenarnya sedang mengalami depresi?”
Di salah satu video di kanal YouTube populer bernama Psych2go, dijelaskan bahwa menurut penelitian Ghanean dkk. (2018), lebih dari 90% orang yang mengalami depresi juga merasakan kelelahan, sehingga gejalanya sering kali terlihat mirip. Namun, terdapat beberapa perbedaan penting antara kelelahan biasa dan depresi yang bisa kamu identifikasi. Berikut penjelasannya.
1. Perhatikan Minatmu
Perbedaan utama antara rasa lelah dan depresi terletak pada minat terhadap aktivitas yang biasanya kamu sukai. Menurut Alex Dimitriu, seorang psikiater dan ahli tidur yang diwawancarai oleh Healthline, kuncinya adalah bertanya pada diri sendiri, Apakah kamu terlalu lelah untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, tapi sebenarnya masih ingin melakukannya? Atau kamu sudah tidak tertarik sama sekali?
Jika kamu masih memiliki hasrat untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, kemungkinan besar kamu hanya merasa lelah secara fisik. Namun, jika kamu benar-benar kehilangan ketertarikan terhadap segalanya, ini bisa menjadi tanda awal dari gangguan depresi.
2. Perhatikan Perubahan Emosi
Ketidaktahuan dapat membuat tubuhmu menjadi lemah, tetapi depresi sering kali memengaruhi perasaan secara berlebihan. Menurut Verywell Mind, seseorang yang mengalami depresi cenderung merasa putus asa, tidak berharga, dan kesulitan dalam berkonsentrasi. Bahkan, perubahan suasana hati atau fluktuasi emosi yang tiba-tiba juga kerap terjadi.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2017 di Frontiers in Psychiatry menunjukkan bahwa ketidakstabilan emosi berkaitan erat dengan gejala depresi. Oleh karena itu, jika kamu merasa emosimu sering berubah secara drastis tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa penyebab kelelahanmu bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis.
3. Perhatikan Gaya Berbicara dan Gerakan Mata
Sedih tidak hanya memengaruhi perasaan, tetapi juga mengganggu kemampuan motorik dan proses berpikir. Berdasarkan penelitian tahun 2010, orang yang mengalami depresi cenderung berbicara lebih lambat, sering terputus saat berbicara, atau jarang menatap mata orang lain.
Jika kamu merasa perkataanmu menjadi lebih lambat, kurang penuh ekspresi, atau kehilangan semangat saat berkomunikasi, hal ini bisa menjadi tanda adanya penurunan kemampuan psikomotor yang terkait dengan depresi.
4. Cermati Durasi Gejalamu
Setiap individu pasti pernah mengalami rasa sedih atau kelelahan, dan hal ini wajar. Namun, penting untuk memperhatikan durasi gejala tersebut. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala baru dapat dianggap sebagai episode depresi jika terjadi hampir setiap hari selama paling sedikit dua minggu berturut-turut, dan berlangsung sepanjang hari.
Jika kamu merasa sedih, tidak berharga, kehilangan minat, atau lelah secara terus-menerus lebih dari dua minggu, mungkin saatnya untuk mencari bantuan profesional.
Sebagai penutup, merasa lelah, sedih, atau kehilangan semangat bukan berarti kamu lemah. Hal itu merupakan cara tubuh dan pikiranmu meminta perhatian. Jika gejala yang kamu alami terus berlangsung, jangan ragu untuk berbicara dengan ahli profesional atau seseorang yang dekat denganmu.
Kamu tidak berada sendirian dalam perjalanan ini. Dengan memahami perbedaan antara kelelahan dan depresi, kamu mampu lebih mengenal diri sendiri dan mengambil tindakan yang tepat untuk pulih. Ingatlah, setiap hari merupakan kesempatan baru untuk merasa lebih baik, perlahan namun pasti, kamu dapat menemukan kembali energi dan semangat hidupmu.





Saat ini belum ada komentar