Euforia Proyek Sampah Jadi Listrik, Saham OASA, TOBA, dan BIPI Naik Lagi
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025
- comment 0 komentar

Kenaikan Harga Saham Emitter Proyek Waste to Energy
DIAGRAMKOTA.COM – Harga saham beberapa emiten yang memiliki portofolio proyek waste to energy (WTE) mengalami lonjakan signifikan setelah pengumuman tender proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) oleh Danantara Indonesia. Pada perdagangan intraday hari ini, Jumat (10/10/2025), sejumlah saham tercatat menguat tajam.
Saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) melonjak 5,59% ke Rp302. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 114,18% sejak awal tahun. Sementara itu, saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) naik 4,55% ke Rp1.380, atau meningkat 245,48% dari awal tahun. Selain itu, saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) juga meningkat 6,19% ke Rp103, dengan kenaikan total sebesar 18,39% sepanjang tahun ini.
Meski saham-saham tersebut menguat cukup pesat, indeks harga saham gabungan (IHSG) justru bergerak lesu. IHSG turun 0,03% ke 8.248 pada jam yang sama.
Proyek WTE di Masing-Masing Perusahaan
OASA saat ini memiliki dua proyek PSEL dalam tahap persiapan konstruksi, yaitu di Tangerang dan Jakarta. Proyek di Jakarta direncanakan beroperasi penuh pada 2029. Perseroan optimis bahwa proyek ini akan menjadi kontributor penting bagi kinerja keuangan jangka panjang.
Sementara itu, TOBA mencatat pendapatan sebesar US$59,6 juta dan EBITDA sebesar US$10 juta dari unit usaha pengolahan limbah selama semester I/2025. Strategi akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. pada Maret 2025 dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. pada Mei 2025 telah memperluas kapabilitas perseroan di sektor pengolahan limbah skala regional.
TOBA menyatakan akan terus memantau perkembangan proyek PSEL, termasuk dari sisi pembiayaan. Sedangkan BIPI, yang merupakan emiten penyedia jasa penambangan, akan mulai menjalankan proyek WTE tahun depan. Perseroan memperkirakan kebutuhan investasi senilai US$300 juta hingga US$350 juta dan saat ini sedang fokus mencari sumber pendanaan.
Dukungan dari Pemerintah dan Investasi Danantara
Menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta, harga saham emiten sektor WTE sudah ter-priced oleh sentimen positif proyek PSEL Danantara. Proyek WTE mendapat dukungan political will pemerintah, kepastian hukum, serta gelontoran investasi Danantara.
Salah satu sumber dana yang digunakan adalah pemesanan Obligasi Patriot atau Patriot Bonds, yang telah mengumpulkan komitmen dari 46 investor sebesar Rp51,75 triliun per 19 September 2025. Dana ini salah satunya akan digunakan untuk membiayai proyek PSEL.
Nafan menegaskan bahwa meskipun harga saham sudah ter-priced, implementasi proyek tetap menjadi faktor penting. “Kalau tidak ada implementasi ke depan, itu akan jadi sentimen negatif,” ujarnya.
Penutupan Perdagangan Hari Ini
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (10/10/2025), IHSG ditutup menguat 0,08% atau 6,92 poin ke 8.257. TOBA ditutup menguat 2,65% ke Rp1.355, OASA naik 4,90% ke Rp300, dan BIPI meningkat 5,15% ke Rp102.
Dengan proyek-proyek WTE yang sedang dikembangkan dan dukungan finansial yang kuat, sektor ini tampaknya masih memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan. Namun, para investor tetap perlu memantau perkembangan implementasi proyek agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
Saat ini belum ada komentar