Legislator Jatim Tinjau Kebakaran Jemursari, 7 Warga Kehilangan Tempat Tinggal

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, turun langsung meninjau lokasi kebakaran di kawasan padat penduduk Jemursari RT 04 RW 03, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Insiden yang terjadi pada Jumat (19/9/2025) itu menghanguskan sepuluh rumah dan membuat sekitar 10 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal serta harta benda.

Cahyo hadir bersama perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya. Ia menyempatkan diri berbincang dengan korban serta memberikan semangat kepada para relawan yang membantu di lapangan.

“Kami memastikan para korban mendapat penanganan cepat dan kondisi mereka terjamin,” ujar Legislator Jatim ini, usai meninjau lokasi kebakaran.

Respons Cepat Pemerintah dan Bantuan Darurat

Menurut Cahyo, sejak kejadian, BPBD Kota Surabaya bersama perangkat kecamatan dan kelurahan langsung memberikan bantuan darurat. Dinas Sosial Jatim juga menyalurkan kebutuhan mendesak berupa logistik, pakaian, hingga perlengkapan sehari-hari.

“Bantuan permakanan, kebutuhan pokok, dan sandang sudah digelontorkan. Kolaborasi ini melibatkan pemerintah daerah hingga pusat,” jelas Ketua DPC Gerindra Surabaya tersebut.

Selain bantuan awal, pemerintah juga menyiapkan rehabilitasi sosial dan trauma healing agar warga terdampak bisa pulih secara fisik maupun mental. “Termasuk program pelatihan dan pendampingan dari Dinas Sosial Jatim bersama Kementerian Sosial,” tambahnya.

Gotong Royong Warga Dinilai Luar Biasa

Cahyo memuji kepedulian masyarakat sekitar yang bersedia menampung korban di rumah mereka sementara waktu. Menurutnya, nilai kebersamaan ini menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi musibah.

“Warga saling membantu, ada yang menampung tetangganya yang kehilangan rumah. Semangat gotong royong ini mahal dan harus kita rawat bersama,” tegasnya.

Hunian Sementara dan Donasi Masyarakat

Terkait pembangunan hunian sementara, Cahyo menyebut pihaknya masih menunggu kepastian regulasi. Pasalnya, rumah yang terbakar berdiri di atas lahan kontrakan milik satu orang.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemilik lahan agar solusi yang diambil sesuai aturan dan tidak menimbulkan masalah ke depan,” ungkapnya.

Hingga kini, donasi masyarakat dan sejumlah pihak telah terkumpul sekitar Rp50 juta. Dana tersebut akan dikelola bersama Baznas untuk mempercepat pembangunan hunian bagi korban.

“Alhamdulillah dukungan masyarakat luar biasa. Kami berharap pembangunan rumah bisa segera terealisasi,” katanya.

Legislator Jatim: Pentingnya Edukasi Pencegahan Kebakaran

Selain fokus pada penanganan korban, Cahyo menekankan pentingnya edukasi mitigasi kebakaran. Program Desa Tangguh Bencana (Destana) milik BPBD dinilai perlu diperluas di wilayah padat penduduk.

“Pemadam kebakaran juga rutin memberikan penyuluhan bagi warga dan pelaku usaha. Edukasi ini sangat penting agar masyarakat lebih tangguh menghadapi potensi bencana,” imbuhnya.

Cahyo juga mengapresiasi kecepatan tim Damkar Surabaya yang tiba di lokasi hanya tujuh menit setelah laporan masuk. Respons cepat ini berhasil mencegah api meluas dan menekan potensi korban jiwa.

“Dengan penanganan sigap, kebakaran bisa dikendalikan lebih cepat. Ini patut diapresiasi,” pungkasnya. [@]