Gubernur Jatim Beri Bantuan Rp 10 Juta untuk Keluarga Korban Campak di Sumenep

DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait wabah campak dan peningkatan jumlah kasus yang sedang terjadi di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura. Gubernur Khofifah Indar Parawansa langsung mengunjungi sejumlah pasien yang terkena dampak wabah tersebut.

Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), selama bulan Januari hingga Agustus 2025, jumlah kasus campak di Sumenep mencapai 2.035 kasus, dengan penyebaran yang terjadi di 26 dari 27 kecamatan yang ada.

Dari ribuan kasus tersebut, 17 anak pasien meninggal. 16 di antaranya diketahui tidak pernah menerima vaksinasi, sedangkan satu pasien lainnya mengalami vaksinasi yang tidak lengkap.

Kondisi yang mengkhawatirkan ini menunjukkan bahwa penyebaran wabah campak memerlukan tindakan segera dari berbagai pihak.

Secara khusus, Khofifah memberikan bantuan duka cita kepada 17 perwakilan keluarga pasien suspek campak yang meninggal. Setiap keluarga menerima bantuan berupa uang sebesar Rp 10 juta.

Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada bapak/ibu yang anak-anaknya dipanggil Allah akibat campak. Ada yang berusia 10 bulan hingga 2 tahun. Mari kita bersama-sama membacakan surah Al-Fatihah,” ujar Khofifah, Selasa (26/8).

Selain memberikan bantuan, Khofifah menyampaikan bahwa Pemprov Jatim telah mendistribusikan 9.825 vial vaksin MR atau Measles and Rubella dari Kemenkes kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung langkah percepatan penanggulangan wabah campak di Sumenep dengan melakukan vaksinasi massal campak dan Rubella.

Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga minggu, mulai tanggal 25 Agustus 2025 hingga 14 September 2025.

“Ayo kita sampaikan pesan ini. Kami memiliki tugas bersama untuk memberikan layanan tercepat dalam membantu penanganan kasus campak yang sedang terjadi di Sumenep,” tambahnya.

Sebagai informasi, campak adalah penyakit menular yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat tinggi. Satu penderita campak mampu menularkan kepada 17 hingga 18 orang hanya melalui batuk atau bersin.

Gejala awal penyakit campak ditandai dengan demam tinggi, batuk, hidung meler, serta mata yang merah. Selanjutnya, muncul ruam berwarna merah kecokelatan di seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, campak dapat menyebabkan komplikasi berbahaya dan mengancam jiwa.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk giat memperkuat kesadaran mengenai gejala, komplikasi, serta pencegahan campak melalui vaksinasi,” ujar Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU itu. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *