Ekonomi Jatim Tumbuh Pesat, Pemerintah Diingatkan Tak Abaikan Warga Rentan

DIAGRAMKOTA.COM – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur kembali menunjukkan tren positif dan menempati posisi tertinggi se-Pulau Jawa pada triwulan II tahun 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jatim tumbuh sebesar 3,09 persen (quarter-to-quarter) dan 5,23 persen secara tahunan (year-on-year), mengungguli rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.

Namun di tengah kabar baik ini, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati, mengingatkan bahwa pemerintah tidak boleh lengah terhadap kenyataan masih tingginya angka kemiskinan di provinsi tersebut.

“Kita patut bersyukur atas capaian ekonomi yang membanggakan. Tapi di saat yang sama, kita juga harus jujur bahwa belum semua warga merasakan manfaatnya, khususnya masyarakat di lapisan bawah,” ujar Lilik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/8/2025).

Menurut Lilik, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur masih menjadi yang tertinggi secara nasional, salah satunya disebabkan oleh besarnya populasi. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat harus benar-benar mampu menyentuh kelompok rentan melalui kebijakan yang tepat sasaran.

“Angka pertumbuhan ekonomi bukan sekadar statistik. Ia harus bisa diubah menjadi kualitas hidup yang lebih baik, akses layanan dasar yang meningkat, dan kemandirian ekonomi keluarga,” tegasnya.

Lilik juga menyoroti pentingnya penguatan sinergi lintas sektor—baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga masyarakat sipil—dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. Menurutnya, kolaborasi yang berorientasi pada data dan keberpihakan anggaran yang konkret sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan.

Ia mendorong pemerintah daerah agar lebih fokus pada program intervensi di sektor pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan pemberdayaan ekonomi warga.

“Kalau kita ingin pertumbuhan ini inklusif, maka intervensinya harus menyasar kebutuhan nyata masyarakat miskin. Pendidikan yang layak, jaminan kesehatan, serta akses terhadap modal dan pasar untuk UMKM adalah beberapa kunci yang perlu terus diperkuat,” jelas Lilik.

Ia menutup pernyataannya dengan ajakan agar seluruh elemen masyarakat bersama-sama mengawal pembangunan Jawa Timur agar tidak meninggalkan siapapun di belakang.

“Pertumbuhan ini harus menjadi jembatan, bukan sekat. Kesejahteraan yang merata adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.(Dk/yud