DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk merelokasi RPH dari Pegirian ke lokasi baru tersebut pada awal September mendatang.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi B dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Yuga Pratisabda Widyawasta, menyatakan bahwa pihaknya akan meninjau langsung kondisi RPH TOW. Salah satu fokus utama legislatif adalah untuk memastikan status serah terima bangunan tersebut.
“Kami akan langsung ke sana. Kami ingin melihat kondisi fisik bangunan dan fasilitas yang ada di lokasi, dan memastikan apakah bangunan itu sudah diserahterimakan atau belum,” ujar Yuga kepada Diagramkota.com, Senin (4/8/2025).
Kekhawatiran legislatif bukan tanpa alasan. Menurut Yuga, pihaknya telah menerima informasi mengenai kondisi bangunan RPH TOW yang kurang layak karena pekerjaan dilakukan asal-asalan.
“Memang kami dapat info tidak baik mengenai bangunannya,” tambahnya.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa bangunan RPH TOW telah mengalami banyak keretakan meski baru dibangun. Kondisi ini dinilai berpotensi menimbulkan kerusakan yang lebih parah jika tidak segera ditangani, serta dapat membahayakan keselamatan dan operasional di kemudian hari.
Selain masalah fisik bangunan, sorotan tajam juga ditujukan pada lokasi RPH TOW yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Kedekatan ini menimbulkan kekhawatiran serius akan potensi kontaminasi terhadap daging yang dihasilkan, yang dapat berdampak pada kualitas, keamanan, dan higienitas produk.
Dengan adanya rencana relokasi yang semakin dekat, Komisi B merasa perlu untuk memastikan bahwa RPH di Tambak Osowilangun benar-benar layak dan aman untuk dioperasikan, baik dari segi kekuatan struktur bangunan maupun dari aspek kesehatan lingkungan, sebelum aktivitas pemotongan hewan dari Pegirian dipindahkan sepenuhnya.
“Sidak ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan menjadi dasar bagi kami untuk memberikan rekomendasi kepada Pemkot Surabaya, ” pungkasnya.