Pemkot Resmikan Wisata Offroad Tahura, Cak YeBe Sebut Ikon Baru Kota Surabaya

DIAGRAMKOTA.COM – Kabar gembira datang dari Kota Surabaya sebagai kado Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732. Pemerintah Kota Surabaya telah meluncurkan sebuah destinasi wisata baru yang memacu adrenalin, yaitu Offroad Adventure di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Pakal.

Meski berada di dataran rendah, trek berlumpur dan penuh tantangan ini mampu menawarkan sensasi seperti di kawasan pegunungan.

Rute offroad menghubungkan area Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) dengan kawasan Hutan Cemara, dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Mulai dari jalur ekstrem, ground camping, hingga sentra kuliner UMKM menambah daya tarik lokasi ini.

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi Pemkot tersebut. Dia menilai destinasi ini sebagai pemantik baru roda ekonomi berbasis pariwisata komunitas.

“Wisata offroad ini nggak hanya atraksi, tetapi sarana edukatif dan peluang ekonomi. Kita lihat UMKM dan komunitas lokal tumbuh bersama, masyarakat lebih sejahtera,” ujar politisi Gerindra yang akrab disapa Cak YeBe saat menghadiri peresmian, Minggu (22/6/2025).

Cak YeBe menyebut fasilitas pos peristirahatan di lokasi sangat representatif dan tak kalah dari destinasi sejenis di luar kota. Dia juga mencatat ada sentra kuliner yang berasal dari pelaku UMKM setempat, memperkuat konsep ekowisata berbasis masyarakat.

“Tahura ini bukan hanya untuk mobil offroad tapi juga disediakan untuk ATV dan komunitas sepeda downhill bisa menggunakan arena ini dengan track yang menantang adrenalin,” jelasnya.

Demi menjaga keberlangsungan destinasi ini, Cak YeBe juga mendorong pola pengelolaan profesional. Dia mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk membuka ruang kerjasama dengan pihak swasta yang memiliki pengalaman di bidang wisata alam.

“Kami mendukung Pemkot untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta profesional untuk mengelola Tahura ini dengan baik,” imbuhnya.

Tak hanya itu, dia menilai penting adanya sinergi dengan pelaku industri pariwisata. Menurutnya, Tahura Pakal perlu dipromosikan secara masif, baik ke wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Selain menjalin kerjasama dengan komunitas dan klub, juga perlu melibatkan PHRI dan ASITA agar turut mempromosikan Tahura kepada wisatawan domestik dan mancanegara,” tutur Cak Yebe.

Menanggapi keraguan bahwa wisata offroad biasanya identik dengan dataran tinggi, Cak YeBe menyebut bahwa trek dan medan di Tahura Pakal masih bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.

“Kalau track dan medan masih bisa dimodifikasi lagi, lahannya masih luas. Tadi tak bilang ke Wali Kota, bisa diperluas dengan track yang berkategori dari pemula ke advance,” tegasnya.

Dengan fasilitas yang terus dikembangkan dan dukungan lintas sektor, Cak YeBe optimistis wisata offroad ini akan menjadi ikon baru Kota Surabaya. Dia juga berharap keberadaannya membawa manfaat berkelanjutan bagi warga.

“Kami berharap jalur ini tidak hanya ramai saat dibuka, tapi bisa menjadi wadah rutin bagi komunitas, pelaku UMKM, dan warga untuk berkegiatan positif sambil menjaga kelestarian lingkungan,” tandasnya.