Amerika Tangkap WNI Aditya, Migrant Watch: Coreng Moralitas Global

PERISTIWA424 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM — Penahanan WNI Aditya Wahyu Harsono oleh otoritas imigrasi Amerika Serikat mendapat kecaman keras dari Migrant Watch. Organisasi non-pemerintah ini menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia internasional, khususnya dalam konteks keimigrasian.

“Deklarasi Universal HAM menjamin hak berpindah dan hidup layak. ICCPR melarang penahanan sewenang-wenang dan menjamin perlindungan hukum. Konvensi Anti Diskriminasi menolak perlakuan berbeda atas dasar asal negara atau pandangan politik. Penahanan Aditya mencoreng moralitas global yang selama ini dijunjung tinggi,” kata Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan, di Jakarta (16/04/2025).

Aznil, yang juga dikenal sebagai Aktivis 98, menyebut penangkapan Aditya sebagai preseden buruk bagi tatanan global yang menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan demokrasi.

“Amerika Serikat telah menginjak-injak moralitas yang selama ini mereka khotbahkan ke seluruh dunia. Negara yang katanya simbol kebebasan, justru menangkap dan memenjarakan pendatang legal hanya karena ikut aksi damai sebagai solidaritas tewasnya George Floyd pada 2021. Ketika AS keok dalam tatanan global, mereka berubah rasis dan otoriter. Ini ancaman serius bagi masa depan peradaban dunia tentang nilai-nilai universal,” ujarnya.

Lebih jauh, Aznil menyebut tindakan Presiden Donald Trump sebagai bentuk kekerasan birokratik dan rasis terhadap suara yang dianggap berbeda.

“Aditya bukan penjahat. Bukan ancaman. Ia seorang ayah dari bayi delapan bulan. Ia bersekolah dan bekerja sah di Amerika, menjalani seluruh proses legal Green Card. Tapi tiba-tiba ditangkap dari tempat kerjanya, hanya karena bersuara. Actually, Trump’s kissing his own ass,” tegas Aznil.

Migrant Watch menilai ini bukan kasus tunggal, melainkan bagian dari pola sistemik pemerintahan Trump dalam membungkam imigran.

“Ini bukan insiden. Ini pola. Siapa pun yang berbeda pandangan, terutama imigran, jadi sasaran. Ini rasis. Ini otoriter. Ini penistaan terhadap demokrasi. Demokrasi Amerika sudah mati. Yang tersisa hanya slogan kosong,” jelasnya lebih lanjut.

Migrant Watch Serukan Tindakan Tegas Pemerintah Indonesia

Migrant Watch mengapresiasi langkah awal Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang telah menjalin komunikasi dengan Aditya Wahyu Harsono dan memberikan pendampingan hukum.

Share and Enjoy !