Diagram Kota Probolinggo – Pada masa libur panjang peringatan Kenaikan Isa Almasih 2024, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat lonjakan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo, Jawa Timur.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan BB TNBTS, Hendra, mengungkapkan bahwa pada 9 Mei 2024, jumlah pengunjung melebihi 3.000 orang, dengan puncak kunjungan tertinggi mencapai 3.822 wisatawan.
“Dari total kunjungan pada 9 Mei 2024, sebanyak 3.746 adalah wisatawan nusantara dan 76 adalah wisatawan mancanegara, pada hari berikutnya, jumlah kunjungan menurun menjadi 2.604 orang, terdiri dari 2.564 wisatawan nusantara dan 40 wisatawan mancanegara,” kata Hendra, Sabtu (11/5/2024).
Sementara pada 11 Mei 2024, jumlah kunjungan turun menjadi 2.099 orang, dengan 120 wisatawan mancanegara dan 1.979 wisatawan nusantara.
Dalam menghadapi lonjakan kunjungan tersebut, BB TNBTS memutuskan untuk menambah jumlah kuota kunjungan wisatawan, yang biasanya ditetapkan sebanyak 2.752 orang per hari.
Penambahan kuota dilakukan setelah ada wisatawan yang keluar dari kawasan taman nasional, dengan skema yang telah diterapkan pada masa libur Lebaran sebelumnya.
“Untuk memastikan pengalaman wisata yang optimal, pengunjung yang ingin melihat matahari terbit di Gunung Bromo dan masuk ke taman nasional pada dini hari akan diberikan akses sesuai kuota yang tersedia,” lanjutnya.
Jika kuota harian telah terpenuhi, pengunjung akan diminta untuk menunggu hingga kuota tambahan dibuka pada pukul 07.00 WIB. Langkah ini diambil untuk menjaga keberlanjutan dan keamanan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo.
“Penambahan kuota diberlakukan pada jam tertentu, setelah pengunjung berangsur turun dari kawasan. Saat pengunjung berangsur turun tersebut, baru kuota akan ditambah,” katanya.
Penambahan kuota jumlah kunjungan wisatawan tersebut, dilakukan secara situasional dan tergantung jumlah calon pengunjung yang akan memasuki kawasan taman nasional. Jika kuota masih memenuhi, tidak ada penambahan jumlah kuota per hari.
“Untuk sementara, situasional saja. Selama kuota mencukupi, tidak ada penambahan,” terang Hendra.
Bagi pengujung kawasan taman nasional, diimbau untuk mengikuti peraturan yang berlaku seperti dilarang memetik dan mengambil tumbuhan, dilarang membawa narkoba dan barang berbahaya lainnya seperti petasan, bahan peledak, kembang api, smoke bomb, dan flare.
Selain itu, pengunjung juga diharapkan membawa wadah khusus sampah dan tidak membuang sampah secara sembarangan di area konservasi. Hal tersebut bertujuan agar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetap lestari.
Tercatat, pada 2023 jumlah kunjungan wisatawan di Gunung Bromo mencapai 368.507 orang, terdiri dari dari 355.297 wisatawan nusantara dan 13.210 wisatawan mancanegara. Kunjungan itu, juga memberikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp14,70 miliar. (dk/agus.h)