Diagram Kota – Dongkrek, salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Desa Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terus mengukir jejaknya sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya daerah. Berakar dalam sejarah penjajahan Belanda, kesenian ini tidak hanya menyajikan pertunjukan yang unik, tetapi juga memuat makna spiritual dan filosofi yang mendalam.
Menurut cerita rakyat, Dongkrek bermula sebagai bentuk ritual untuk mengusir wabah penyakit yang melanda desa. Penduduk desa menciptakan pertunjukan ini sebagai upaya mengusir roh jahat yang dipercaya menjadi penyebab wabah tersebut.
Dongkrek mencakup unsur tari, musik, dan teatrikal yang khas. Musiknya dimainkan dengan alat-alat tradisional seperti kendang, kentongan, dan gong, yang menghasilkan irama khas sebagai pengiring tari.
Tarian dongkrek diisi dengan gerakan yang menggambarkan perlawanan antara kekuatan baik dan jahat, dengan penari yang mengenakan topeng dan kostum khusus. Pertunjukan ini juga sering melibatkan elemen teatrikal, dengan narasi yang berkisar pada pertempuran antara roh baik dan roh jahat.
Dongkrek bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyimpan makna spiritual yang mendalam. Kesenian ini mencerminkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan serta upaya manusia dalam menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan.
Hingga kini, Dongkrek masih dipertahankan dan sering dipentaskan dalam berbagai acara budaya, festival, dan upacara adat di Madiun. Keseniannya terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya daerah yang kaya dan unik, menjadikan Dongkrek sebagai salah satu ciri khas yang memperkaya kekayaan budaya Indonesia. (dk/nns)