“Ketika dirasa nanti dari sewa tersebut, investor merasa cocok, maka bisa dilanjut hingga beberapa tahun ke depan,” tambahnya.
Thony juga menegaskan pentingnya sinergi antara DPRD Surabaya dan pemerintah kota dalam menjaga agar aset yang dimiliki tidak terbengkalai, serta mengajak pemerintah kota untuk tidak berpangku tangan ketika ada aset yang stagnant.
“Ada banyak cara agar aset itu bisa dimanfaatkan. Salah satunya ialah berkoordinasi dengan para pelaku usaha agar bisa menciptakan peluang-peluang pemanfaatan aset,” beber Thony.
“Seperti sekarang ini, kita tidak memerlukan biaya untuk ke luar negeri. Karena kami minta bantuan pelaku usaha. Dengan begitu bisa lebih hemat karena yang bersangkutan diundang dihadirkan di sini,” ujarnya.
Kedepannya, Thony berharap THR bisa menjadi lokasi perdagangan lintas negara. Meski dirinya menyebut saat ini branding-nya masih dalam konsep diskusi, tetapi ke depannya THR bisa menjadi pusat yang merepresentasikan perdagangan dari berbagai negara.
“Inikan bisa mempercepat kita menyelesaikan permasalahan aset kita. Sehingga pertumbuhan Surabaya bisa jadi lebih bagus,” sebut Thony.
