Reses di Kebonsari , Tubagus Lukman Diwaduli Soal PJU Dan Pavingisasi

DIAGRAMKOTA.COM – Meski berlangsung di gang sempit kawasan Kebonsari Gang Lestari, RT 09 RW 01 Kelurahan Jambangan, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKB, Tubagus Lukman Amin, tetap antusias menggelar agenda reses masa sidang pertama tahun anggaran 2025.Rabu 15 Mei 2025

Reses yang digelar pada malam ini menjadi momen bersejarah bagi warga sekitar. “Alhamdulillah, ini kali pertama ada anggota dewan yang menyapa kami langsung di tempat ini. Semoga ini menjadi awal dari kesinambungan yang baik antara warga dan pemerintah melalui anggota DPRD Surabaya,” ujar Ketua RT 09, Hariyanto, dalam sambutannya.

Hariyanto juga mengajak warganya untuk tetap menjaga kerukunan dan memanfaatkan agenda reses ini sebagai sarana menyampaikan aspirasi secara langsung. “Acara ini diharapkan sekaligus menjadi ajang warga untuk mempererat silaturahmi,” imbuh Hariyanto.

Dalam pemaparannya, Tubagus Lukman menjelaskan bahwa reses merupakan masa istirahat dari rutinitas rapat kedewanan, namun tetap aktif menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat. “Istirahat ini bukan berhenti bekerja, tapi berpindah fokus untuk mendengar langsung aspirasi dari warga,” ucap Tubagus.

Ia memaparkan tiga fungsi utama DPRD: legislasi, penganggaran, dan pengawasan. “Legislasi itu soal pembuatan perda—dari pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, hingga pemakaman. Semua demi kesejahteraan warga,” jelasnya.

Terkait penganggaran, Tubagus menekankan pentingnya perancangan anggaran untuk membiayai segala kebutuhan pembangunan di masyakat.

Kemudian untuk pengawasan, DPRD juga akan ikut mengawal penentuan titik-titik prioritas pembangunan. “Setiap kampung punya kebutuhan berbeda. Di sinilah pentingnya peran kami mengawal seluruh program pemerintah agar tepat sasaran,” katanya.

Pada sesi dialog, warga mengeluhkan minimnya penerangan di Gang Lestari 3 yang selama ini ditangani swadaya. Sementara di Gang Lestari 2, warga mengusulkan agar dilakukan perataan dan pavingisasi karena kontur tanah yang menanjak menyulitkan akses.

Menanggapi keluhan tersebut, Tubagus menyatakan siap memfasilitasi pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) melalui koordinasi dengan dinas terkait. “Silakan diukur, biasanya tiap 10 meter satu titik. Mohon dibuat proposal agar bisa saya kawal ke instansi,” tuturnya.

Ia berharap melalui forum ini, program-program pembangunan Pemkot Surabaya bisa lebih tepat sasaran. “Tugas kami adalah memastikan rencana pembangunan dilaksanakan dan diawasi pelaksanaannya. Jangan sampai ada yang mandek,” pungkasnya. ***