Iwan Fals Menanam Pohon di Pura Mangkunegaran Surakarta pada Hari Kemerdekaan RI Ke-79

DAERAH431 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Musisi legendaris Iwan Fals telah menunjukkan komitmennya yang berkelanjutan terhadap pelestarian lingkungan sejak tahun 2003. Iwan Fals menanam pohon di Pura Mangkunegaran pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.

Acara ini disambut baik oleh Pengageng Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkoenagoro X. Momen ini bertepatan dengan musisi Iwan Fals yang tampil di “Konser Musik Dua Generasi”  pada 18 Agustus 2024 kemarin.

Menurut Iwan Fals, melalui tindakan-tindakan kecil seperti menanam pohon ini, menunjukkan bahwa setiap orang dapat berkontribusi untuk pelestarian lingkungan.

Dengan mengambil inisiatif dan mengambil tindakan, kita dapat membuat perbedaan dan memastikan masa depan lebih baik untuk generasi yang akan datang.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Iwan Fals juga mengatakan bahwa setiap konser adalah kesempatan untuk lebih dari sekadar musik. Ini adalah momen untuk memberi kembali kepada bumi dengan menanam pohon.

“Tradisi ini sudah menjadi bagian dari setiap penampilan saya, karena melindungi lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Iwan Fals di Mangkunegaran.

Iwan Fals beserta istri, Rosana Listanto, didampingi K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X menanam bibit pohon Sawo Kecik, yang dikenal memiliki filosofi luhur.

Sementara, Menurut K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X, pohon Sawo Kecik dikenal sebagai simbol kebaikan dan kebijaksanaan. Dalam bahasa Jawa, “kecik” yang berasal dari kata ‘becik’ memiliki arti kebaikan. Pohon ini memiliki arti filosofi ‘sarwa becik’ yang bermakna serba baik.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X mengungkap bahwa filosofi ini menjadi pengingat setiap tindakan baik, sekecil apapun, memiliki potensi untuk membawa perubahan yang signifikan. Selain itu, Sawo Kecik juga menjadi simbol harapan akan keberkahan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Ia melanjutkan, penanaman pohon yang dilakukan di Pintu Timur ini juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Secara tradisional, arah timur sering dianggap sebagai simbol awal yang baru, kebangkitan, dan harapan.

Sehingga, dalam konteks penanaman pohon, lokasi di pintu timur dapat menandakan harapan untuk pertumbuhan, keberlanjutan, dan awal baru bagi lingkungan yang lebih hijau dan seimbang.

“Ini juga bisa menjadi simbol keterbukaan dan kesiapan untuk menerima perubahan positif yang datang dari alam, seiring dengan matahari yang terbit dari timur setiap hari, membawa cahaya dan kehidupan baru,” kata K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Melalui aksi ini, diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi banyak pihak untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan mewariskan bumi yang lebih hijau untuk generasi mendatang.

Acara penanaman pohon ini diakhiri dengan acara Mangkunegaran, sebuah momen santai di sore hari yang diadakan di Pracima Tuin, Pura Mangkunegaran. Para tamu diundang untuk menikmati teh dan kudapan canape yang disajikan. (dk/chandra)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *