Mengapa Shalat Dhuha Sangat Dianjurkan? Ini Dalil Lengkap dan Keutamaannya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 22 Okt 2025
- comment 0 komentar

Pelaksanaan shalat Dhuha didukung oleh beberapa dalil kuat dari Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang terkenal adalah Surat Ad-Dhuha, yang menguraikan keutamaan waktu pagi tersebut. Dalam ayat itu, Allah SWT mengajak umat-Nya untuk selalu bersyukur dan jangan pernah berputus asa, menggambarkan keberkahan waktu Dhuha yang luar biasa.
Nabi Muhammad SAW juga menegaskan keistimewaan shalat Dhuha lewat berbagai hadits. Contohnya, sabda beliau yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Dalam tubuh manusia ada 33 sendi, dan setiap sendi perlu diberikan sedekah setiap hari. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, dan setiap langkah menuju shalat adalah sedekah, begitu juga setiap langkah menuju masjid adalah sedekah.” (HR. Muslim).
Karena itu, shalat Dhuha menjadi kesempatan bagi seorang Muslim untuk mendapat limpahan pahala dan keberkahan dalam hidup, baik dari sisi spiritual maupun kelancaran rezeki. Shalat ini tak hanya menambah kedekatan dengan Allah, tapi juga memberi pengaruh positif pada keseharian.
Melalui ibadah shalat Dhuha, seorang hamba mendapat pahala yang tidak hanya bermanfaat di akhirat, tapi juga mendatangkan berkah duniawi. Oleh sebab itu, meskipun bersifat sunnah, shalat Dhuha sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin setiap pagi.
Berikut adalah empat dalil utama yang membahas tata cara dan keutamaan shalat Dhuha, yang dapat kamu jadikan pedoman dalam menjalankan ibadah ini sehari-hari.
Dalil-dalil Pelaksanaan Shalat Dhuha
1. Dalil Pertama
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Pada pagi hari, setiap sendi di tubuh kalian harus bersedekah. Setiap tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (laa ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (Allahu akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf dan nahi munkar juga sedekah. Semua itu bisa digantikan dengan dua rakaat shalat Dhuha.” (HR. Muslim no. 720).
2. Dalil Kedua
Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghothofani, Rasulullah bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam, jangan tinggalkan empat rakaat shalat di awal siang (waktu Dhuha), niscaya itu akan mencukupimu di akhir siang.’” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ad Darimi. Dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani).
3. Dalil Ketiga
Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad bersabda:
“Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka pahalanya seperti melakukan haji dan umrah yang sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586, hadits hasan menurut Al Albani).
4. Dalil Keempat
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Dhuha empat rakaat, dan menambah sesuai kehendak Allah.” (HR. Muslim no. 719).
Itulah kumpulan dalil yang menjadi dasar pelaksanaan shalat Dhuha. Sayang sekali jika sunnah yang penuh berkah ini dilewatkan begitu saja. Yuk, mulai biasakan shalat Dhuha sebagai bagian dari ibadah harianmu!
***





Saat ini belum ada komentar