Giliran Fajar/Fikri Terjebak Strategi Hoki/Kobayashi di Final Denmark Open 2025
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 20 Okt 2025
- comment 0 komentar

Ganda Putra Indonesia Kehilangan Gelar di Final Denmark Open 2025
DIAGRAMKOTA.COM – Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, ganda putra Indonesia yang tergabung dalam tim Merah Putih, harus menerima kekalahan di final Denmark Open 2025. Mereka gagal meraih gelar juara setelah kalah dari pasangan Jepang, Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi, dalam pertandingan yang berlangsung sangat ketat.
Pertandingan ini digelar di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, dan berlangsung selama 67 menit. Skor akhirnya adalah 18-21, 21-15, 19-21. Dengan hasil ini, Fajar/Fikri harus rela gelar juara jatuh ke tangan Hoki/Kobayashi yang saat itu berada di peringkat ke-10 dunia.
Fajar Alfian mengakui bahwa pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi dan sangat ramai. Namun, ia menyampaikan rasa kecewa karena tidak puas dengan performa sendiri. Kesalahan-kesalahan yang tidak perlu menjadi catatan utama dalam laga tersebut.
” Hari ini, pertandingan berjalan ramai,” ujar Fajar melalui siaran resmi PBSI. “Tapi kami tidak puas dengan permainan kami karena banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu.”
Meskipun kekalahan ini tentu saja mengecewakan, Fajar tetap bersyukur atas pencapaian mereka yang berhasil mencapai babak final. Ia menyebutkan bahwa hasil ini akan menjadi pelajaran berharga untuk masa depan.
“Apapun itu, kami tetap bersyukur dengan hasil ini dan akan kami jadikan pelajaran buat kedepannya,” tambahnya.
Strategi Lawan yang Efektif
Fajar juga mengakui bahwa Hoki/Kobayashi menerapkan strategi yang sangat efektif. Bola-bola drive yang akurat dan mematikan menjadi andalan mereka dalam pertandingan. Hal ini membuat Fajar/Fikri terperangkap dalam strategi lawan.
” Pasangan Jepang bermain lebih cepat dan lebih save terutama di game pertama. Kedepannya kita akan perbaiki fokus kita,” ucap Fajar. “Apalagi tadi hampir tidak ada bola rally banyak beradu bola drive terus, bola cepat istilahnya, jadi fokusnya harus benar-benar bisa dijaga.”
Penilaian dari Shohibul Fikri
Shohibul Fikri juga menyampaikan pandangannya terhadap pertandingan. Ia menyoroti permainan Yugo Kobayashi yang sangat menonjol dan memberikan kesulitan besar bagi dirinya.
” Game pertama kami poinnya tertinggal terus dan kalah karena mereka mainnya bagus banget,” kata Fikri. “Terutama Yugo Kobayashi yang membuat pengambilan bola kita telat terus jadinya kita lebih banyak angkat bola dan lakukan kesalahan sendiri.”
Ia juga menambahkan bahwa meskipun mereka sempat keluar dari tekanan lawan, beberapa kesalahan mudah justru terjadi dan memengaruhi hasil akhir.
” Sebenarnya kita sudah bisa keluar dari tekanan tadi tapi di beberapa bola mudah kita malah melakukan kesalahan sendiri,” imbuhnya.
Evaluasi dan Harapan Masa Depan
Meski kekalahan ini tentu mengecewakan, Fajar dan Fikri tetap menunjukkan sikap profesional dan sportif. Mereka sepakat bahwa hasil ini akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan performa di turnamen-turnamen berikutnya.
Kesadaran akan pentingnya fokus dan peningkatan kualitas permainan menjadi hal utama yang harus diperbaiki. Dengan begitu, mereka berharap bisa kembali bertanding dengan lebih baik dan membawa harapan Indonesia di kancah internasional.





Saat ini belum ada komentar