Jepang Tidak Akan Mengakui Negara Palestina di Sidang Umum PBB
DIAGRAMKOTA.COM – Pada minggu depan, sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York akan menjadi tempat utama untuk membahas isu genoida Israel di Jalur Gaza. Namun, Jepang menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak akan digunakan sebagai kesempatan untuk mengakui negara Palestina.
Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, dalam konferensi pers pada Jumat lalu menyatakan bahwa pihaknya tidak berencana untuk mengakui negara Palestina dalam pertemuan PBB bulan ini. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa Jepang tetap mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Menurut Iwaya, masalah utamanya bukanlah apakah Jepang akan mengakui Palestina, tetapi kapan langkah tersebut akan dilakukan.
Iwaya menyebutkan bahwa semakin banyak suara internasional dan di dalam negeri yang meminta pengakuan terhadap Palestina. Namun, pemerintah Jepang memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan secara mendalam langkah-langkah yang benar-benar dapat mendorong solusi dua negara. Ia juga menegaskan bahwa upaya diplomatik akan terus dilakukan.
Dalam beberapa hari terakhir, Iwaya telah melakukan pembicaraan telepon dengan rekan-rekannya dari Israel dan Palestina. Dalam percakapan tersebut, ia menyampaikan bahwa Jepang akan segera mengambil langkah-langkah yang sesuai, namun tidak akan mengakui negara Palestina dalam waktu dekat.
Beberapa sekutu Amerika Serikat sedang bersiap untuk mengakui negara Palestina saat para pemimpin dunia berkumpul di Majelis Umum PBB. Mereka berharap bisa memberi tekanan kepada Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza dan menciptakan perdamaian jangka panjang. Prancis baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina, sementara Inggris dan Kanada juga menyatakan dukungan mereka, meski dengan syarat tertentu.
Iwaya akan hadir di New York pada Senin untuk berpartisipasi dalam konferensi yang bertujuan mencari solusi dua negara. Selain itu, ia juga telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Dalam percakapan tersebut, Iwaya menekankan pentingnya menekan Israel agar segera menghentikan tindakan sepihaknya.
Jepang menolak tindakan sepihak Israel seperti perluasan operasi militer di Gaza. Pihak Jepang akan merespons jika Israel mengambil langkah lebih lanjut yang dapat menghalangi pencapaian solusi dua negara.
Ketika ditanya apakah respons Jepang akan mencakup sanksi terhadap menteri-menteri Israel terkait konflik di Gaza, Iwaya menjawab bahwa pemerintah tidak akan menutup kemungkinan apa pun, termasuk pengakuan negara Palestina, dalam mempertimbangkan langkah-langkah potensialnya.
Reaksi dari Israel dan Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyampaikan terima kasih kepada Jepang atas keputusan untuk tidak mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum PBB mendatang. Kantor Saar menyatakan bahwa Saar mengapresiasi “keputusan yang bertanggung jawab” dari Jepang.
Pejabat Amerika Serikat juga menyambut baik langkah Jepang untuk tidak mengakui negara Palestina untuk saat ini. Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Mignon Houston, menyatakan bahwa pengakuan negara Palestina pada tahap ini dinilai “kontraproduktif” dan “akan merusak negosiasi perdamaian.” Houston menambahkan bahwa apa yang dilakukan Jepang adalah hal yang diinginkan oleh AS.
Serangan militer Israel di Jalur Gaza akan menjadi topik utama dalam pertemuan PBB yang akan dimulai minggu depan di New York. Houston menekankan bahwa pihaknya tidak ingin melihat negara-negara mengambil tindakan yang justru membuat Hamas semakin berani, alih-alih melucuti senjata mereka.