DPRD Jatim: Keselamatan Santri Harus Jadi Prioritas Utama
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 30 Sep 2025
- comment 0 komentar

Deni Wicaksono, Wakil Ketua DPRD Jatim.
DIAGRAMKOTA.COM — Runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, yang menyebabkan satu korban jiwa dan 86 santri luka-luka, mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono.
Deni menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban serta seluruh keluarga besar Ponpes Al-Khoziny.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga korban yang meninggal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan korban luka segera diberi kesembuhan,” ujar Deni, Selasa (30/9/2025).
Ia menegaskan DPRD Jawa Timur akan mengawal agar seluruh korban mendapatkan penanganan maksimal, baik dari sisi medis, psikologis, maupun dukungan lainnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mendesak pemerintah bersama instansi teknis segera melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi bangunan pondok pesantren di Jawa Timur. Menurutnya, langkah ini penting untuk mencegah adanya cacat struktural yang berpotensi mengancam keselamatan santri dan masyarakat.
“Momentum ini harus dijadikan pelajaran. Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot harus mendampingi ponpes dalam mengecek kualitas dan keamanan bangunan. Keselamatan santri harus ditempatkan sebagai prioritas utama,” tegasnya.
DPRD Jatim: Perlu Keterlibatan Tenaga Ahli
Deni menambahkan, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi bangsa. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu memberi pendampingan teknis, terutama bagi pesantren yang membangun secara mandiri. Ia mengusulkan agar dinas terkait menugaskan ahli teknik sipil untuk mendampingi proses pembangunan.
“Pesantren yang menggunakan dana pemerintah biasanya sudah didampingi konsultan teknis. Tapi untuk pembangunan mandiri, perlu ada keterlibatan tenaga ahli agar kualitas bangunan tetap terjamin,” jelas alumnus Universitas Airlangga tersebut.
Ia menekankan bahwa kualitas serta keamanan fasilitas pendidikan bukan hanya untuk mendukung kegiatan belajar, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam.
“Sekali lagi, keselamatan santri dan masyarakat harus jadi prioritas. Kejadian ini harus jadi pelajaran agar tidak terulang kembali di masa depan,” pungkasnya. [@]