Warga Tambakrejo Bangun Koperasi Merah Putih, Camat Simokerto: Ini Gerakan Nyata!

PERISTIWA590 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMWarga Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya, resmi mendirikan Koperasi Merah Putih sebagai langkah konkret untuk membangun kemandirian ekonomi. Pembentukan koperasi ini digelar melalui musyawarah warga pada Rabu (30/4/2025) di Aula Kantor Kelurahan Tambakrejo lantai 2.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari Camat Simokerto Noervita Amin, SH, M.Si, Lurah Tambakrejo Elvanda Danu Hergaiswara, ST, hingga perwakilan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kemenko Pangan. Hadir pula perwakilan dari Dinas Koperasi, Dinsos, DKPP, Bapemkesra, serta Bank BTN Cabang Surabaya.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dan pemutaran video Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat.

Koperasi Merah Putih bukan hanya dibentuk sebagai organisasi formal, melainkan sebagai alat perjuangan ekonomi warga yang selama ini termarginalkan. Tujuannya jelas: memperkuat potensi lokal, mendongkrak kesejahteraan secara adil, dan memperluas akses pasar bagi produk usaha warga.

Struktur koperasi disusun berdasarkan syarat-syarat mendasar seperti keanggotaan minimal 20 orang, penyusunan AD/ART, pengumpulan dokumen administratif, dan penyertaan modal awal dari anggota sebagai bentuk komitmen.

Camat Simokerto Noervita Amin menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata menuju kemandirian. “Koperasi Merah Putih adalah langkah nyata untuk mewujudkan masyarakat yang kuat secara ekonomi, mandiri, dan berdaya saing. Ini harus menjadi gerakan bersama,” ujarnya tegas.

Ia juga menyatakan bahwa kecamatan akan memberi dukungan penuh dan memfasilitasi koordinasi dengan instansi terkait, terutama Dinas Koperasi.

Pembentukan Koperasi Merah Putih menjadi bukti bahwa warga Tambakrejo tidak ingin bergantung terus pada bantuan atau program jangka pendek. Mereka memilih mengambil alih nasib ekonominya secara kolektif, transparan, dan terorganisir.

Langkah warga ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi kelurahan lain di Surabaya agar tidak sekadar menunggu bantuan, tetapi bergerak membangun ekonomi dari bawah.

Share and Enjoy !