Warga Pucang Tuntut Penanganan Tembok Miring yang Membahayakan

DAERAH296 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Belasan warga Kelurahan Pucang mendatangi kantor kelurahan, Rabu (23/4), untuk menuntut penanganan segera terhadap sebuah tembok miring yang dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar.

Ketua RT 05 RW 02, Mustofa, menyampaikan bahwa keberadaan tembok tersebut sudah lama menjadi keresahan warga. Terlebih lokasinya berada di tepi jalan yang kerap dilalui pengendara motor.

Para warga gruduk kelurahan pucang audiensi bersama lurah Babinsa dan babinkamtibmas, serta para tokoh masyarakat.

“Kalau ada motor lewat pasti ngeri, karena temboknya sudah kelihatan mau roboh,” ujar Mustofa.

Ia menambahkan, bahaya semakin besar saat malam hari karena penerangan yang minim. Risiko semakin tinggi jika turun hujan atau ada kendaraan berat melintas.

“Kalau hujan deras atau ada kendaraan berat lewat, bisa langsung ambruk karena getarannya kuat,” imbuhnya.

Mustofa mengaku persoalan ini sudah pernah ia laporkan ke kelurahan sebelum Lurah Yuargono menjabat. Namun belum ada tindak lanjut berarti.

“Ini sebelumnya saya sudah melaporkan ke kelurahan sebelum Pak Yuargono menjabat. Alhamdulillah, Pak Yuargono belum satu tahun di sini sudah mau membantu kami audiensi bersama,” tandasnya.

Menanggapi keluhan warga, Lurah Pucang Yuargono mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan tengah berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari jalan keluar,” kata Yuargono.

Ia menjelaskan, status kepemilikan tembok tersebut masih belum jelas. Bangunan yang berdiri di atasnya sebelumnya dijaminkan ke bank, namun pemiliknya mengalami pailit dan bangunan tak pernah ditempati.

“Tembok itu dulunya bagian dari bangunan yang dijaminkan ke bank, tapi belum pernah ditempati karena pemiliknya pailit. Kami juga masih menelusuri siapa pemilik sahnya,” terang Yuargono.

Karena belum ada kejelasan kepemilikan, pihak kelurahan tidak akan melakukan pembongkaran untuk menghindari masalah hukum. Sebagai langkah awal, pihaknya mempertimbangkan memasang penyangga dari luar untuk mengurangi risiko.

“Kami pertimbangkan untuk memberi penyangga besi dari luar, agar kalau roboh tidak langsung mengenai jalan atau warga,” pungkasnya.(Dk/di)

Share and Enjoy !