DIAGRAMKOTA.COM – Menyikapi pernyataan Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, mengenai pentingnya sektor pariwisata sebagai penyeimbang ekonomi nasional di tengah tekanan kebijakan tarif global.
Alexander Zulkarnain, Senior VP Marketing TSI Group mengungkapkan bahwa, Taman Safari Indonesia (TSI) Group menyatakan dukungan penuh terhadap langkah strategis pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan dunia.
“Sebagai pelaku utama taman rekreasi dan konservasi satwa bertaraf internasional di Indonesia, TSI Group mencatat kenaikan signifikan sebesar 30% untuk wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” kata Alexander dalam keterangannya, Kamis (10/4/2023)
Lebih lanjut Alexander mengalami, wisatawan tersebut berasal dari negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris, kawasan Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, serta negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, Singapura, dan Malaysia.
Penguatan Destinasi Kelas Dunia: Untuk menyambut lonjakan wisman, TSI Group menghadirkan sejumlah destinasi dan atraksi wisata baru bertaraf internasional, antara lain: Marine Safari Bali yang dibuka pada akhir 2024 sebagai pusat konservasi laut interaktif pertama di Indonesia.
Enchanting Valley Bogor dan Enchanting Forest Prigen sebagai taman wisata dengan konsep alam yang memberikan pengalaman imersif dan edukatif untuk segala usia. TSI Group juga melakukan peremajaan dan peningkatan kualitas fasilitas di unit-unit lainnya.
Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Taman Safari Bali, Solo Safari, Jakarta Aquarium & Safari, serta Safari Beach Jateng, guna memperkuat persebaran wisatawan ke berbagai wilayah di Indonesia sesuai arahan Kemenpar.
Mendukung High-Quality Tourism dan Pemberdayaan Desa Wisata: Sejalan dengan inisiatif “World Class High Quality Tourism” dari Kemenpar, TSI Group meningkatkan standar layanan menuju high quality tourism dengan mengadopsi sistem manajemen pengunjung berbasis digital, pelatihan SDM bersertifikat.
Serta integrasi ekosistem kuliner yang berfokus pada kepuasan pengunjung, dan experience – based attractions. TSI Group juga bermitra dengan pelaku UMKM lokal, antara lain penyedia bahan baku makanan, produk kerajinan tangan, hingga program kemitraan desa wisata di sekitar area konservasi.
Konservasi Satwa Sebagai Daya Tarik dan Tanggung Jawab: Tidak hanya menawarkan hiburan, seluruh taman dalam TSI Group tetap menjunjung tinggi misi edukasi dan konservasi. Pengunjung diajak mengenal lebih dari 400 spesies satwa langka dalam habitat yang menyerupai alam asli, termasuk partisipasi dalam program satwa endemik seperti
Harimau Sumatra, Orangutan Kalimantan, Komodo, Banteng Jawa, Jalak Bali, dll. Edukasi berbasis pengalaman ini memberikan dampak jangka panjang dalam membangun kesadaran konservasi lintas negara.
Peluang di Tengah Tantangan Global: TSI Group melihat tantangan global, termasuk dampak perang dagang dan tarif dagang bukan sebagai hambatan, tetapi sebagai momentum untuk meningkatkan daya saing di sektor pariwisata.
Dengan mengandalkan “ekspor jasa” berbasis pengalaman wisata dan konservasi, TSI Group optimistis dapat turut menopang kestabilan ekonomi nasional, mendatangkan devisa, dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
“Kami percaya bahwa taman rekreasi dengan misi konservasi dan budaya adalah magnet baru bagi wisatawan global yang mencari pengalaman bermakna. TSI Group siap menjadi garda depan dalam mengusung Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan dunia” jelasnya.
TSI Group mendukung penuh dan siap bekerja sama dengan para pemangku kepentingan demi kemajuan bangsa Indonesia melalui sektor pariwisata dan konservasi satwa.
Tentang Taman Safari Indonesia: Taman Safari Indonesia adalah taman rekreasi bertema dan situs konservasi kelas dunia yang terletak di enam lokasi dan empat resort di seluruh Indonesia. Taman ini memiliki lebih dari 9325 Satwa dari 409 spesies dan menarik lebih dari 6 juta pengunjung setiap tahunnya.
Sejak tahun 1980, Taman Safari Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepaskan ribuan hewan kembali ke alam liar. Sebagai hasilnya,
Taman Safari Indonesia telah menjadi organisasi konservasi global terkemuka untuk satwa liar endemik Indonesia dan spesies yang terancam punah. Taman Safari Indonesia telah meraih empat sertifikasi internasional dan 20 penghargaan nasional atas upayanya dalam bidang konservasi dan rekreasi.
Perjalanan Taman Safari Indonesia dimulai dengan pembukaan area konservasi satwa liarnya yang pertama, The Great Taman Safari Bogor, di Cisarua, Bogor, pada bulan April 1986. Seiring berjalannya waktu, Taman Safari Indonesia memperluas jejaknya dengan mendirikan The Grand Taman Safari Indonesia Prigen di Pasuruan, Jawa Timur, pada bulan Desember 1997.
Keberhasilan dua area konservasi ini menginspirasi Taman Safari Indonesia untuk menciptakan situs tambahan, termasuk The Amazing Taman Safari Bali, The Fantastic Beach Safari di Batang, Jawa Tengah, Jakarta Aquarium & Safari, Solo Safari, dan yang terbaru Marine safari Bali, Varuna Bali dan Enchanting Valley Bogor.
“Taman Safari Indonesia juga mengawasi beberapa bisnis terkait pariwisata, seperti Royal Safari Garden, Safari Resort, Baobab Safari Resort, Mara River Safari Lodge, dan Gerai Souvenir Safari Wonders,” pungkasnya. (dk/chan)