DIAGRAMKOTA.COM– Seorang oknum guru berinisial RM di Mojokerto terancam dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Hadi Purwanto, Ketua Umum LKH Barracuda Indonesia, atas dugaan pencemaran nama baik di media sosial. Hal ini bermula dari komentar RM di sebuah video TikTok yang diduga melecehkan nama baik Hadi dan lembaga yang dipimpinnya.
Dalam komentarnya, RM disebut menyebut LKH Barracuda sebagai Lembaga Suka Menghasut (LSM). Pernyataan tersebut dianggap merugikan dan mencemarkan nama baik, sehingga Hadi mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
Saat menggelar jumpa pers di depan salah satu sekolah tersebut pada Jumat (21/02/2025), Hadi menegaskan bahwa pihaknya akan membuat laporan ke kepolisian jika RM tidak segera meminta maaf secara terbuka.
“Jika tidak ada itikad baik dari yang bersangkutan untuk meminta maaf, saya akan melanjutkan proses hukum dengan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian,” ujar Hadi.
Sementara itu, Nur Kholik, S.H., selaku kuasa hukum RM, menegaskan bahwa pihaknya masih akan mendiskusikan langkah yang akan diambil bersama kliennya.
“Klien kami mau minta maaf atau tidak, kami belum tahu. Termasuk alasan klien kami menghapus komentar tersebut, kami juga belum mengetahui alasannya. Yang jelas, jika Barracuda mau membuat laporan ke Dirressiber Polda Jatim, kami mempersilakan.
Nanti tinggal kita buktikan apakah memenuhi unsur atau tidak, dan akan ada upaya hukum juga yang bakal kami tempuh untuk melawan,” terang Nur Kholik, S.H.
Kasus ini berpotensi masuk dalam ranah pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya terkait pasal pencemaran nama baik yang dapat dikenakan sanksi pidana.
Pihak berwenang masih menunggu perkembangan terkait langkah hukum yang akan diambil Hadi, sementara RM melalui kuasa hukumnya menyatakan siap menghadapi proses hukum lebih lanjut.(Dk/di)
