DIAGRAMKOTA.COM – Perwakilan TP PKK dari 16 kecamatan berlomba dalam kompetisi Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) yang diselenggarakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo. Acara yang berlangsung di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (26/02/2025) ini bertujuan menciptakan menu-menu sehat, beraneka, dan aman, khususnya untuk anak-anak guna mendukung upaya pencegahan stunting.
Hadir secara langsung dalam acara ini, Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, dr. Hj. Sriatun Subandi, tampak antusias menyemangati para peserta. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penganekaragaman pangan dari sisi ketersediaan bahan.
“Upaya penganekaragaman pangan menjadi sangat penting dari sisi ketersediaan bahan karena dapat menyediakan pilihan pangan yang lebih beragam dengan memanfaatkan sumber daya lokal, sehingga mengembangkan kekayaan alam di sekitar kita,” ujar dr. Sriatun.
Beliau juga menambahkan bahwa keanekaragaman pangan berpotensi memperbaiki status gizi masyarakat. Oleh karena itu, konsumsi pangan yang bergizi seimbang dan aman (B2SA) dengan memanfaatkan bahan pangan lokal harus diterapkan dalam pola konsumsi sehari-hari, agar kebutuhan gizi terpenuhi baik dari segi jumlah maupun mutu.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eny Rustianingsih, ST, MT, yang bersama dr. Sriatun menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Juri lomba yang terdiri dari:
Sri Handayani (Unesa),Indah Kasihani, SE (APJI Jatim), Puguh Sugeng Sutrisno (BPD PHRI).
Kompetisi ini menghasilkan delapan pemenang, yaitu:
Juara 1: Kecamatan Sidoarjo
Juara 2: Kecamatan Wonoayu
Juara 3: Kecamatan Tanggulangin
Juara Harapan 1: Kecamatan Candi
Juara Harapan 2: Kecamatan Porong
Juara Harapan 3: Kecamatan Krian
Juara Favorit Produk Olahan Pangan Lokal Komersial: Kecamatan Taman
Juara Favorit Lunchbox: Kecamatan Sedati
Melalui lomba ini, penyelenggara berharap dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi menu-menu sehat dan aman dengan komposisi gizi seimbang. Inisiatif tersebut tidak hanya mendukung peningkatan status gizi masyarakat, tetapi juga mempromosikan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di sekitar kita.
Acara kompetisi ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan solusi pangan yang inovatif, aman, dan bergizi, sekaligus sebagai upaya preventif dalam menangani permasalahan stunting pada anak-anak.(Di)