Apakah hal ini cara Walikota mencari Simpati? AH Thony nampaknya punya pendapat lain. “Saya rasa ndak, walikota melakukan ini adalah punya resiko resistensi tinggi terhadap kredibilitas dia yang sebentar lagi juga ikut kontestasi di pilkada,” ungkap Thony lagi.
“Hal ini memang perlu ada satu pandangan yang cermat, kalau memang ada pandangan ke arah politik saya tidak yakin 100 persen. Jadi saya melihatnya walikota ini yang pertama murni adalah lebih kepada walikota tidak ingin meninggalkan periode masa jabatannya dengan rapor merah kinerja pemerintahannya dari bawah sampai atas,” beber Thony.
“Artinya, Walikota bermaksud memberikan kesan baik dan ingin memajukan semua kelurahan di Surabaya,” tambah Thony.
Namun ia mengingatkan, ketika walikota berkunjung di satu kelurahan dan menemukan masalah, lurah harus bisa introspeksi diri, jangan gembira. Karena itu menunjukkan ketidak mampuan bekerja secara maksimal.
“Yang pasti, saya menangkapnya bahwa ini bukan sebuah misi untuk cari popularitas, maka perlu ada penjelasan kepada publik secara proporsional,” kata Thony.
“Ini ibaratnya, Walikota seperti bezuk orang sakit. Semakin banyak yang dikunjungi, berarti menunjukkan semakin banyak kelurahan yang sakit,” tutup wakil ketua DPRD Surabaya. (dk/nw)