Operasi Pasar Murah Dalam Meringankan Beban Masyarakat di Jawa Timur

EKONOMI, PEMERINTAHAN1383 Dilihat

Diagram Kota SurabayaPemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah menggencarkan operasi pasar murah sebagai upaya untuk meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok, terutama beras yang masih terbilang mahal di pasaran.

Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono menjelaskan hari ini pasar murah digelar di dua tempat, yaitu termasuk di halaman Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jatim serta di Pasar Puspa Agro, Sidoarjo.

Salah satu komoditas yang dijual dalam pasar murah ini adalah beras medium kemasan lima kilogram dengan harga Rp51 ribu atau Rp10.200 per kilogram.

Hal ini dilakukan karena selama sebulan terakhir, harga gabah kering giling di tingkat petani mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp7.320 per kilogram atau sekitar 44,6 persen dari harga yang ditetapkan pemerintah. Kenaikan harga gabah ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya harga beras di pasaran.

Pemprov Jatim melihat intervensi melalui operasi pasar murah sebagai solusi untuk meringankan beban masyarakat. Selain itu, pasar murah juga dijadwalkan digelar di tiap Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jatim.

Pemerintah juga memastikan bahwa harga komoditas lain seperti telur, daging ayam ras, sapi, dan unggas masih stabil, dengan kenaikan harga yang wajar.

“Kalau pun naik hanya 1 persen itu wajar. Biarkan mekanisme pasar berjalan tetapi kita harus menyertainya dengan membantu masyarakat yang tidak mampu dengan menggelar pasar murah serta menyalurkan bantuan sosial tepat sasaran.,” ujar Adhy Karyono, Minggu (25/2/2024).

Pasar murah ini juga dilakukan menjelang bulan Ramadhan, yang merupakan waktu yang tepat untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.

Pemprov Jatim juga telah menggelar operasi pasar murah sebanyak 15 kali sejak awal tahun hingga pertengahan Februari 2024. Operasi pasar murah ini diharapkan dapat memberikan bantuan sosial tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, Pj Gubernur Adhy juga sedang mengupayakan untuk menyertakan komoditas cabai dalam operasi pasar murah berikutnya. Harga cabai di pasaran saat ini mendekati Rp100 ribu per kilogram karena musim hujan yang menyebabkan tanaman cabai gampang layu dan stoknya berkurang.

“Agar ketersediaan stok cabai dapat bertahan lebih lama, Pemprov Jatim sedang mengupayakan gudang berpendingin dengan melibatkan Badan Usaha Milik Daerah, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/ kota,” ucapnya.

Dengan adanya operasi pasar murah ini, diharapkan beban masyarakat dapat sedikit terangkat. Pemprov Jatim terus berupaya untuk memberikan bantuan dan solusi dalam menghadapi fluktuasi harga kebutuhan pokok, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. (dk/akha)

Share and Enjoy !