Peran Helmut Marko dalam Dunia F1 dan Kehadirannya di Red Bull, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 10 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Helmut Marko, seorang tokoh penting dalam dunia Formula 1, akan meninggalkan posisinya sebagai penasihat motorsport Red Bull pada akhir tahun 2025. Ini menandai akhir dari perjalanan lebih dari dua dekade yang ia lalui dalam mengarahkan strategi dan pengembangan tim F1 Red Bull. Meskipun kepergiannya disampaikan sebagai keputusan pribadi untuk “melepaskan” tugasnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perubahan ini.
Marko, yang berusia 82 tahun, adalah sosok kunci dalam pembentukan dan perkembangan Red Bull Racing serta Toro Rosso. Ia tidak hanya memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan strategis tetapi juga bertanggung jawab atas program junior yang menghasilkan bintang-bintang seperti Sebastian Vettel dan Max Verstappen. Hubungan antara Marko dan Red Bull semakin rumit setelah kematian co-founder Red Bull, Dietrich Mateschitz, pada akhir 2022. Hal ini memicu perubahan dalam cara Red Bull mengelola tim F1-nya.
Selama beberapa tahun terakhir, terjadi beberapa konflik antara Marko dan organisasi Red Bull. Salah satunya adalah pernyataan merendahkan terhadap Sergio Perez, yang menjadi sorotan publik. Selain itu, ada insiden saat upaya untuk menggulingkan Marko gagal pada awal 2024, yang secara terbuka dikritik oleh Verstappen. Masih ada isu tentang komentar kasar terhadap Kimi Antonelli setelah Grand Prix Qatar.
Kemungkinan besar, masalah utamanya adalah keputusan Marko dalam memilih atlet muda yang tidak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Salah satu contohnya adalah perekrutan Alex Dunne yang dilakukan tanpa persetujuan. Akibatnya, Dunne diberi uang untuk tidak bergabung dan saat ini sedang negosiasi dengan Alpine.
Pernyataan Resmi dari Red Bull
Red Bull mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa keputusan Marko untuk meninggalkan posisinya adalah keinginannya sendiri. Dalam pernyataannya, Marko menyatakan bahwa kekecewaan karena gagal memenangkan gelar dunia musim ini membuatnya memutuskan untuk berhenti. Sementara itu, Oliver Mintzlaff, CEO Red Bull, mengatakan bahwa Marko mengajukan permohonan untuk berhenti, dan ia sangat menyesal dengan keputusan tersebut.
Namun, informasi internal menyebutkan bahwa kepergian Marko sudah dipertimbangkan sebelumnya. Bahkan, Chalerm Yoovidhya, salah satu pemegang saham Red Bull, sepakat dengan keputusan ini setelah balapan Abu Dhabi. Keputusan ini dibuat setelah diskusi intensif antara Mintzlaff dan Marko.
Dampak bagi Max Verstappen
Verstappen, empat kali juara dunia, adalah pendukung setia Marko. Ia menganggap Marko sebagai “tiang penopang” dalam timnya. Pada awal 2024, Verstappen secara terbuka mendukung Marko, meski tidak mendukung Horner saat terjadi kontroversi. Namun, setelah kesepakatan baru antara Marko dan Red Bull, Verstappen kehilangan seorang pendukung utama di dalam organisasi. Ini bisa menjadi tantangan bagi Red Bull dalam mempertahankan Verstappen hingga kontraknya berakhir pada 2028.
Perubahan Struktur Tim Red Bull
Selain kepergian Marko, Red Bull juga mengalami perubahan signifikan di dalam struktur tim. Adrian Newey, desainer hebat, telah pergi. Jonathan Wheatley, direktur olahraga, dan Will Courtenay, kepala strategi, juga meninggalkan tim. Di sisi lain, mekanik utama dan insinyur Verstappen juga mulai meninggalkan tim. Gianpiero Lambiase, insinyur lama Verstappen, mungkin akan pindah ke posisi yang lebih senior.
Perkembangan Terbaru di Dunia F1
Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perubahan terjadi di dunia F1. Charles Leclerc memberi peringatan keras kepada Ferrari mengenai pentingnya progres musim depan. Sementara itu, F1 melakukan tes pertama dengan mobil prototipe 2026. Williams juga mengundang penggemarnya untuk memilih livery mobil 2026 mereka. Lando Norris, juara dunia baru, belum bisa menggunakan nomor #1 di mobilnya. Tes mobil mule F1 2026 juga menunjukkan sistem sayap depan yang dapat bergerak. ***





Saat ini belum ada komentar