Sama-Sama Kehilangan Poin! Persebaya dan Persib Cuma Cetak 8 Gol dari 6 Laga Super League
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 2 Okt 2025
- comment 0 komentar

Masalah Lini Depan Persib dan Persebaya Surabaya di Awal Musim Super League 2025/2026
DIAGRAMKOTA.COM – Kondisi yang serupa dialami oleh dua klub besar Super League, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Kedua tim tersebut menghadapi tantangan berat di lini depan setelah hanya mampu mencetak total 8 gol dari 6 pertandingan awal musim ini. Hal ini membuat para penggemar kedua klub mulai merasa khawatir, mengingat keduanya dikenal memiliki pemain berkualitas tinggi.
Persib Bandung menjadi salah satu tim yang paling dikritik karena performa striker asing mereka, Ramon Tanque, tidak sesuai harapan. Dari 6 pertandingan, Tanque belum berhasil mencetak satu gol pun, hanya menyumbang satu assist. Untuk ukuran klub sebesar Persib, situasi ini tergolong memprihatinkan. Publik Bandung sangat menantikan peran Tanque sebagai pengganti David da Silva yang telah hengkang.
Di sisi lain, daftar pencetak gol internal Persib justru lebih banyak diisi oleh pemain non-striker. Uilliam menjadi top skor dengan 4 gol, disusul oleh Patricio Matricardi, Febri Hariyadi, Beckham Putra, dan Federico Barba masing-masing dengan 1 gol. Ketergantungan pada pemain tengah dan belakang untuk mencetak gol membuat serangan Persib kurang tajam.
Sementara itu, Persebaya Surabaya juga mengalami masalah serupa. Bomber asing Mihailo Perovic, yang diharapkan menjadi ujung tombak, hanya mampu mencetak 1 gol dari 6 pertandingan. Bahkan, Perovic kalah produktif dibandingkan gelandang asing Francisco Rivera dan Bruno Moreira, yang masing-masing mencetak 2 dan 3 gol. Selain itu, Persebaya masih memiliki nama besar Diego Mauricio di bangku cadangan, namun hingga saat ini ia belum tampil dalam line up Green Force.
Total, Persebaya Surabaya baru mengemas 8 gol dalam 6 pertandingan. Rinciannya adalah Bruno Moreira dengan 3 gol, Rivera 2 gol, Perovic 1 gol, Gali Freitas 1 gol, dan Risto Mitrevski 1 gol. Jika dibandingkan, baik Persib maupun Persebaya Surabaya sama-sama mandul dalam urusan ketajaman striker. Padahal, keduanya dikenal punya tradisi melahirkan bomber haus gol yang selalu menjadi pembeda di Super League.
Situasi ini membuat perhatian publik juga tertuju pada kompetisi Championship 2025/2026. Beberapa nama di daftar top skor sementara Championship mulai dilirik sebagai opsi potensial untuk memperbaiki lini depan Persib maupun Persebaya Surabaya.
Gustavo Tocantins, penyerang asing PSS Sleman asal Brasil, menjadi top skor sementara dengan 4 gol dari 3 pertandingan. Catatan impresif itu menempatkannya di urutan teratas daftar pencetak gol Championship. Takumu Nishihara, striker Jepang milik Persiba Balikpapan, juga tampil moncer dengan torehan 4 gol. Bomber asal Negeri Sakura itu kini menjadi sosok penting bagi kebangkitan Beruang Madu di Championship.
Selain keduanya, ada deretan nama dengan koleksi 3 gol yang juga layak dipantau. Mereka adalah Connor Flynn-Gillespie (Persiraja Banda Aceh), Everton Nascimento (Garudayaksa), Igor Henrique (Persiku Kudus), dan Jaime Moreno (Barito Putera). Menariknya, Everton Nascimento merupakan eks pemain PSM Makassar yang sudah berpengalaman di Super League. Ketajamannya di Championship bisa jadi solusi jika Persib atau Persebaya Surabaya berniat menambah amunisi di lini depan.
Sementara Jaime Moreno dari Barito Putera juga menunjukkan konsistensi sebagai bomber. Striker asing ini sukses jadi mesin gol bagi Laskar Antasari di Championship. Ketajaman para striker di Championship jelas kontras dengan tumpulnya lini depan Persib dan Persebaya Surabaya.
Padahal di level kasta kedua, para bomber asing maupun lokal justru berlomba menunjukkan kualitas terbaik mereka. Situasi ini tentu menjadi tamparan keras bagi manajemen Persib dan Persebaya Surabaya. Jika tidak segera ada solusi, kedua tim bisa tertinggal dari pesaing utama di papan atas Super League.
Persaingan Super League musim ini berjalan ketat sejak awal. Kegagalan lini depan mencetak gol akan sangat berpengaruh pada perolehan poin yang menentukan posisi klasemen akhir. Dari sisi psikologis, macetnya produktivitas striker juga bisa menurunkan moral tim. Sebab, ekspektasi tinggi yang gagal terwujud kerap membuat tekanan dari suporter semakin besar.
Senasib sepenanggungan, Persib dan Persebaya Surabaya sama-sama dituntut segera menemukan jalan keluar. Entah dengan memberi kepercayaan lebih pada striker yang ada, atau merekrut tambahan amunisi baru saat jendela transfer terbuka. Bukan tidak mungkin, daftar top skor Championship yang kini bersinar bisa jadi bidikan nyata. Karena dalam sepak bola, ketajaman adalah faktor utama untuk menentukan nasib klub di akhir musim.
Jika lini depan tetap tumpul, impian Persib dan Persebaya Surabaya untuk bersaing di papan atas bisa buyar. Senasib sepenanggungan saat ini seharusnya jadi peringatan keras Super League tidak mengenal ampun bagi tim yang krisis gol.
Saat ini belum ada komentar