DIAGRAMKOTA.COM – Ribuan kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo kompak menyalakan lilin pada Jumat malam, 26 Juli 2025, dalam rangka memperingati 29 tahun peristiwa Kuda Tuli. Aksi simbolik ini digelar serentak di enam daerah pemilihan (dapil) se-Sidoarjo dan diikuti lebih dari 2.000 peserta.
Salah satu titik utama peringatan berlangsung di halaman rumah anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi PDI Perjuangan, Prabata Ferdiansyah. Dalam suasana khidmat dan penuh semangat, Prabata turut menyemangati para kader muda agar terus mengobarkan semangat juang partai.
Peristiwa Kuda Tuli pada 27 Juli 1996 menjadi catatan penting dalam sejarah PDI. Penyerbuan terhadap kantor DPP PDI kala itu, yang melibatkan kubu Suryadi dan kubu Megawati Soekarnoputri, menjadi simbol perlawanan terhadap represi politik Orde Baru dan titik balik perjuangan partai.
“Kuda Tuli itu peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI. Kita peringati untuk mengetuk kesadaran dan menyemangati kader muda. Yang tua memberi nasihat, yang muda harus tahu sejarah perjuangan partai,” ujar Senadi Harjo, tokoh senior PDI Perjuangan Sidoarjo.
Ia menambahkan, tegaknya demokrasi harus terus dijaga sesuai konstitusi, demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Sementara itu, Prabata Ferdiansyah menekankan pentingnya kaderisasi sejak dini. Menurutnya, konsolidasi kader muda menjadi bagian penting dalam menjaga keberlangsungan partai dan semangat gotong royong.
“Yang sepuh masih semangat untuk partai, apalagi kita yang muda. Kalau tidak ada regenerasi, siapa yang akan nerusin perjuangan? Jangan hanya bergantung pada banteng lawas,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa semangat anak muda harus diarahkan pada perjuangan untuk bangsa dan partai. Melalui kegiatan-kegiatan kebangsaan, PDI Perjuangan terus memperkuat kaderisasi di akar rumput.
Kegiatan penyalaan lilin yang dilaksanakan serentak di enam dapil ini juga menjadi bukti konsistensi PDI Perjuangan dalam menjaga kedekatan dengan rakyat. Hal ini disampaikan Kusumo Adi, anggota Komisi B DPRD Sidoarjo.
“Kami ini dibesarkan oleh rakyat dan kami adalah milik rakyat. Apapun yang terjadi, kami selalu di pihak rakyat,” tegasnya.
Ia menyampaikan, peringatan Kuda Tuli bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk menguatkan simpati publik melalui kehadiran kader di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini sudah ke-29 kalinya. Tahun ini kita libatkan lebih dari 2.000 peserta di enam dapil. PDI Perjuangan besar karena simpati rakyat. Karena itu, kader wajib turun menyapa rakyat,” tandas Kusumo
Dengan semangat peringatan Kuda Tuli, PDI Perjuangan Sidoarjo menegaskan komitmennya dalam menjaga demokrasi, memperkuat kaderisasi, dan menjadikan partai sebagai rumah besar perjuangan rakyat.(DK/Ais)