Fasilitasi UMKM, Golkar Surabaya Lahirkan Ikon Oleh-Oleh Khas Kota Pahlawan

DIAGRAMKOTA.COM – Lomba Cipta Oleh-Oleh Khas Surabaya yang digagas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Surabaya akhirnya mencapai puncak. Acara ini pun menuai apresiasi yang luar biasa.

Dari 60 peserta yang ikut sejak 4 Juni 2025, hanya 10 yang berhasil melaju ke babak grand final yang digelar Sabtu malam, 19 Juli 2025, di Kantor DPD Golkar, Jalan Adityawarman, Surabaya.

Mereka bukan peserta biasa, seluruh finalis merupakan pelaku UMKM kreatif di bidang kuliner dan kerajinan tangan yang siap adu gagasan dan kualitas produk di hadapan juri-juri papan atas.

Ajang penjurian berlangsung ketat. Satu per satu peserta tampil mempresentasikan keunggulan produk dan cerita di balik kreasi mereka. Tak tanggung-tanggung, DPD Golkar menghadirkan deretan juri independen yang mumpuni di bidangnya.

Antara lain King Abdi, pengusaha kuliner kondang; Indah Nugrowibowo, Ketua APJI Jatim; Cicim Rakhmawati, Ketua Asosiasi Handicraft Jatim; Safni Yeti, Ketua ASEPHI BPD Jatim; serta Puguh Sugeng Sutrisno dari PHRI Surabaya.

Sekretaris DPD Golkar Surabaya, dr. Akmarawita Kadir menuturkan, lomba ini bukan sekadar kompetisi. Lebih dari itu, ini adalah upaya menciptakan ikon baru oleh-oleh khas Surabaya yang bisa menjadi kebanggaan warga sekaligus daya tarik wisatawan.

“Surabaya ini kaya rasa dan kaya karya. Tapi sayangnya, belum punya oleh-oleh khas yang benar-benar membekas di benak pengunjung. Padahal, potensi kuliner dan kerajinan kita luar biasa,” ujar dr. Akma.

Ia mengungkap, ide lomba ini berawal dari obrolan santai bersama Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni. Saat itu, mereka membahas fenomena antrean panjang kendaraan di kawasan Rungkut setiap akhir pekan.

“Keramaian selalu terpusat di satu titik. Kami ingin mengubah itu. Lewat ikon oleh-oleh baru, kami ingin geliat ekonomi UMKM bisa menyebar ke seluruh penjuru kota,” tambahnya.

Menurut dr. Akma, lontong balap memang sudah melekat sebagai kuliner khas Surabaya. Tapi sudah saatnya kota ini punya ikon baru yang lebih segar, unik, dan mengangkat potensi lokal yang tersebar di berbagai wilayah.

“Dengan ikon baru, wisatawan tidak hanya mengenang satu tempat, tapi juga membawa pulang cita rasa dan karya khas dari berbagai sudut Surabaya,” jelasnya.

Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyiapkan total hadiah Rp 89 juta untuk para pemenang yang berhasil memikat juri dengan kreativitas dan inovasi produknya.

Ajang ini pun diharapkan jadi momentum kebangkitan UMKM Surabaya, sekaligus langkah konkret dalam menciptakan pemerataan ekonomi kreatif.

“Ini bukan akhir. Ini justru awal untuk membangkitkan semangat baru UMKM Surabaya agar tidak hanya hidup di satu titik, tapi berkembang merata ke seluruh kota,” pungkasnya.

Sementara itu, pengusaha kuliner ternama, King Abdi, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Lomba Cipta Oleh-Oleh Khas Surabaya yang digagas oleh DPD Partai Golkar Surabaya. Ia menilai, ajang seperti ini sangat penting untuk menghidupkan kembali peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta menciptakan ikon khas yang dapat menjadi identitas baru bagi Kota Pahlawan.

Menurut King Abdi, program kreatif semacam ini seharusnya tidak hanya menjadi inisiatif satu pihak saja, namun juga perlu mendapat dukungan aktif dari Pemerintah Kota Surabaya.

“Lomba-lomba seperti ini sangat bagus, apalagi yang dilakukan Golkar Surabaya karena bisa menghidupkan kembali peran UMKM. Surabaya ini seharusnya punya oleh-oleh khas yang bisa dibanggakan. Saya berharap, program seperti ini bisa dilanjutkan dan Pemerintah Kota Surabaya ikut andil di dalamnya. Para pemenang harus difasilitasi, diberi ruang dan dukungan agar produk mereka benar-benar bisa menjadi ikon baru Surabaya,” ujar King Abdi usai proses penjurian, Sabtu (19/7) malam.

Ia juga optimistis, jika ada keberlanjutan program dan pembinaan, maka ke depan Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota bisnis dan sejarah, tapi juga sebagai kota dengan ragam oleh-oleh yang otentik dan khas.

“Kalau program seperti ini konsisten dijalankan dan pemenangnya benar-benar dibina, saya yakin Surabaya akan punya banyak varian oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang wisatawan. Ini potensi ekonomi dan identitas kota yang jangan sampai disia-siakan,” tambahnya.

Ajang Lomba Cipta Oleh-Oleh ini menjadi bagian dari upaya strategis DPD Golkar Surabaya dalam mendorong pemerataan ekonomi kreatif dan memperkuat UMKM lokal. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk tokoh industri seperti King Abdi, harapannya ikon baru kebanggaan Surabaya akan segera lahir dan dikenal luas.

Berikut nama-nama pemenang Lomba Cipta Oleh-oleh Khas Surabaya:

* Pemenang jenis lomba jenis makanan

1. Lilis mudjiarti ( rawon surabaya pastry )

ig @lilis_dapoertara

2. Nurusaadah ( ketan gulung surabaya )@rayn.adiwijoyo

3. Dina Novita Andriana (pia rawon ndog asin) @dinanovitaandriana

Juara 1 Rp. 20 jt

Juara 2 Rp. 17.5 jt

Juara 3 Rp. 15 jt

Masing-masing finalis mendapat uang pembinaan Rp. 1jt

* Pemenang jenis lomba handy craft

1. Dwilely susiani ( boneka adat cak dan ning ) ig @Lenaras_

2. Bambang sujana ( totebag batik ) ig @Ijongjaya.id

3. Nadia putri nilam sari ( boneka rajut suro dan boyo  ig @ByLinHandmade

Juara 1 Rp. 10 jt

Juara 2 Rp. 7.5 jt

Juara 3 Rp. 5 jt

Masing-masing finalis mendapat uang pembinaan Rp. 1jt. (*)