Tragis, Dua Pekerja Tewas Akibat Gas Beracun Saat Cuci Tangki Truk di Krian

DIAGRAMKOTA.COM – Kecelakaan kerja kembali terjadi di Kabupaten Sidoarjo. Kali ini menimpa lima orang sekaligus di tempat pencucian truk Tirta Abadi yang berada di pinggir Jalan Raya Bypass Krian KM 30, Dusun Sidotemu, Kecamatan Krian. Dua orang dinyatakan meninggal dunia setelah diduga menghirup gas beracun dari sisa residu oli bekas di dalam tangki truk tronton.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin malam (16/6/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Truk tronton bermerek Hino yang menjadi sumber insiden baru saja datang setelah mengirim muatan residu oli bekas dari Serang, Banten, ke wilayah Compreng, Tuban.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden bermula saat satu pekerja masuk ke dalam tangki truk untuk proses pencucian dan tiba-tiba pingsan.

“Melihat temannya pingsan, dua rekannya berusaha menolong dengan ikut masuk ke dalam tangki. Namun keduanya juga langsung tak sadarkan diri. Kemudian dua warga sekitar ikut berusaha menolong, tapi juga mengalami hal serupa,” ungkap Christian, Selasa (17/6/2025).

Kelima korban kemudian berhasil dievakuasi oleh tim pemadam kebakaran Krian menggunakan alat pelindung diri lengkap. Mereka segera dilarikan ke RSU Anwar Medika dan RS Yapalis Krian untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, dua korban dinyatakan meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dalam kondisi kritis.

“Dua korban yang meninggal telah dibawa ke RS Pusdik Sabhara Porong untuk proses identifikasi dan keperluan autopsi,” imbuh Christian.

Berikut daftar lima korban dalam kejadian tersebut:

– Dwiky Andika Prasetyo (23), warga Sidoarjo – meninggal dunia

– Subai (40), warga Jember – meninggal dunia

– Solikin (57), warga Probolinggo – kritis

– Mukriani (44), warga Sidoarjo – kritis

– Seniman (51), warga Sidoarjo – kritis.

 

Berdasarkan penyelidikan awal, kuat dugaan insiden tersebut disebabkan oleh gas beracun yang berasal dari sisa oli bekas di dalam tangki. Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam prosedur keselamatan kerja.

“Kami mengimbau kepada pemilik usaha pencucian truk dan masyarakat agar lebih memperhatikan aspek keselamatan kerja, terutama saat membersihkan tangki yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut bahan berbahaya,” pungkas Christian.(DK/di)