DIAGRAMKOTA.COM – Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Gerindra Alif Iman Waluyo mendukung penuh langkah Walikota Eri Cahyadi yang menerapkan jam malam anak di Surabaya, guna meminimalisir aksi kriminal.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.2.4/12681/436.7.8/2025 tentang Pembatasan Jam Malam bagi Anak di Kota Surabaya.
Kebijakan ini menjadi langkah konkret pemerintah kota untuk menjaga dan melindungi hak-hak anak. Tujuannya memastikan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, serta terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.
“ Jadi saya sangat mengapresiasi dengan program Walikota Eri Cahyadi yang memberlakukan jam malam anak di Kota Surabaya,” ujar Alif Iman Waluyo kepada wartawan di Surabaya, Selasa (24/06/2025).
Ia menjelaskan, pemberlakuan jam malam anak di Surabaya khususnya untuk menekan dari aksi geng motor, dan juga angka kriminalitas yang cukup tinggi di beberapa case atau kejadian.
“ Sehingga dengan berlangsungnya program tersebut kita bisa menekan angka-angka kriminalitas dan angka-angka geng motor yang semakin meningkat, dan juga membuat tentram dan nyaman para warga Kota Surabaya,” tutur Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya.
Hanya saja, tambah Alif Iman Waluyo, SE Walikota Eri Cahyadi soal penerapan jam malam anak perlu adanya sosialisasi ke masyarakat, serta nanti Pak Camat memberikan arahan kepada bawahannya sampai dengan Lurah dan juga RTRW, serta LPMK untuk mensosialisasikan ke wilayah masing-masing.
Ditanya soal efektif kah penerapan jam malam anak bisa menekan kenakalan remaja, Alif Iman Waluyo, ini kembali lagi dengan ketegasan dari Walikota Surabaya untuk membuat sedemikian rupa untuk tegas atau tidaknya, berlangsung atau tidaknya program tersebut.
Harapan kita ya wajib untuk semua untuk diikuti, jelas Alif, ditaati agar hasil yang kita inginkan Surabaya menjadi kota yang layak hunian dan nyaman, dan tentram dapat terlaksana.
Alif menghimbau kepada warga Surabaya, khususnya apabila kalau malam tidak ada kepentingan apapun yang urgensi, mendesak, apa-apa pun itu lebih baik di rumah untuk istirahat.
“ Ataupun yang lainnya dan juga mengurangi kegiatan-kegiatan yang mungkin tidak positif, yang hanya buang waktu dan berpotensi menimbulkan kriminal,” pungkasnya.