Dalam sambutannya, Wakil Menteri Perindustrian menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia industri untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan berdaya saing global.
“Momentum Hari Kebangkitan Nasional yang kita peringati hari ini sangat tepat untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya pembangunan SDM sebagai tulang punggung kemajuan industri nasional,” ujar Faisol Riza.
Wamen Perindustrian juga menyoroti tantangan global yang dihadapi Indonesia, termasuk dinamika pasar bursa, persaingan industri internasional, dan perang dagang yang terjadi antara negara negara besar.
“Kita tengah berada di era perubahan yang sangat cepat. Dinamika hubungan dagang internasional, khususnya antara Amerika Serikat dan Cina, memberi pelajaran penting bagi kita untuk memperkuat fondasi industri nasional,” tambahnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, dalam sambutannya menyampaikan arahan dari Wamen terkait pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri saat ini. BDI Surabaya semoga ke depan bisa terus mengembangkan inovasi untuk peningkatan kualitas SDM Industri.
Sementara itu, Kepala BDI Surabaya, Zya Labiba dalam laporannya menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, BDI Surabaya telah berhasil menghasilkan lulusan pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sebanyak 4.490 orang.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan industrialisasi dan peningkatan daya saing,” jelasnya.
Menanggapi arahan Presiden Prabowo Subianto yang menantang industri nasional untuk melompat lebih jauh, Faisol Riza menekankan pentingnya penguatan pondasi BDI dan BPSDMI dalam menghadapi perkembangan dunia.
“Presiden menantang kita untuk mengembangkan industri otomotif yang berdaya saing global. Selain itu, industri elektronika dan telematika juga perlu dikembangkan lebih jauh untuk menjawab kebutuhan masa depan,” ungkapnya.
Wamen juga mendorong BDI Surabaya untuk memperluas pengetahuan dan menyiapkan modul-modul pelatihan yang dapat diusulkan ke Bappenas.
“Saya mendorong untuk mengembangkan model model diklat yang dapat meningkatkan SDM industri di desa desa. Banyak anak muda di pedesaan memiliki potensi besar untuk dikembangkan melalui pelatihan yang tepat dan mendorong pertumbuhan home industry,” katanya.
Di akhir kunjungan, Faisol Riza menyampaikan harapannya agar BDI Surabaya dapat menjadi pusat unggulan dalam pengembangan SDM industri yang mampu menghasilkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing tinggi.
“Kami di Kementerian Perindustrian sangat mendukung pengembangan BDI Surabaya sebagai institusi pelatihan industri yang mampu menjawab tantangan transformasi industri, khususnya di era digital ini. Saya harap BDI Surabaya dapat terus berkontribusi dalam memperkuat fondasi industri nasional melalui pengembangan SDM yang kompeten,” tutupnya.
Sebagai informasi, Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri, Kementerian Pernndustrian Republik Indonesia. BDI Surabaya memiliki tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan SDM industri melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan industri berbasis kompetensi.