Jelang Konfercab GMNI Surabaya 2025 Diwarnai Ketegangan, Kader Siaga Hadapi Intervensi Eksternal

Ketegangan Menjelang Kongres GMNI Nasional

DIAGRAMKOTA.COM – Menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) GMNI Surabaya yang dijadwalkan digelar Jumat, 30 Mei 2025, suasana internal organisasi mulai memanas. Steering Committee (SC) Konfercab menginstruksikan seluruh kader GMNI di tingkat komisariat (DPK) untuk bersiap menghadapi potensi gangguan dari pihak-pihak luar yang diduga ingin mengacaukan jalannya forum.

Kader DPK Diinstruksikan Tetap Siaga

Wakil Kepala Bidang Advokasi DPC GMNI Surabaya, Richard Andrean Santoso, menyatakan bahwa terdapat upaya sistematis memecah belah kader melalui provokasi yang mempertanyakan keabsahan kepemimpinan pasca-demisioner Prima Dwi Dzaldi. Ia menegaskan GMNI merupakan organisasi independen yang tidak berafiliasi secara struktural dengan partai politik mana pun.

Independensi GMNI Ditegaskan Jelang Konfercab

Richard menegaskan, meskipun GMNI memiliki sejarah ideologis yang dekat dengan ajaran Marhaenisme Soekarno, secara organisatoris GMNI tetap netral.

“Kader boleh bersuara secara pribadi dalam kancah politik, tapi organisasi tidak boleh terlibat secara struktural,” tegasnya.

Kader DPK GMNI se – Surabaya

Isu Manuver Oknum Alumni ‘Nakal’ Menjadi Sorotan

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC GMNI Surabaya, Fadil Gheantoro, menambahkan bahwa serangan yang diarahkan ke GMNI Surabaya bersifat ilusionis dan hanya upaya melemahkan organisasi. Ia mengajak seluruh kader tetap kompak menjaga integritas organisasi.

Di sisi lain, isu dugaan intervensi dari oknum alumni juga mencuat. Sejumlah kader menyampaikan kekhawatiran akan adanya pihak luar yang mencoba memengaruhi hasil Konfercab dan arah organisasi menjelang Kongres Nasional GMNI di Bandung.

Ketegangan Menjelang Kongres GMNI Nasional

Meski enggan menyebut nama, kader GMNI mengaku telah mendeteksi pergerakan yang tidak sehat menjelang Konfercab. Mereka menilai bahwa setiap gangguan yang merugikan GMNI akan menjadi tanggung jawab moral pihak luar yang mencoba mengintervensi.

“Kalau Konfercab ini tidak berjalan baik, pasti kami akan mengingat siapa yang bermain di belakang layar,” ujar salah satu kader GMNI. (@)