DIAGRAMKOTA.COM – Lintasan lari Jatim Seger di Jalan Kertajaya Indah, Surabaya, ramai di kunjungi para pelari muda. Namun kondisi lapangan yang di klaim berstandar internasional itu justru bikin kecewa.
Pencahayaan minim jadi masalah utama. Beberapa bagian lintasan, terutama sisi utara, nyaris gelap gulita. Pengunjung mengeluhkan suasana yang terkesan “horor” meski pengunjung cukup ramai.
Menanggapi hal ini,Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, angkat bicara terkait minimnya penerangan di Lapangan Jatim Seger Surabaya.
Dia menilai kondisi tersebut dapat mengancam keselamatan masyarakat yang berolahraga, terutama pada malam hari, dan mencerminkan lemahnya standar infrastruktur fasilitas olahraga milik pemerintah provinsi.
Cahyo menegaskan bahwa Lapangan Jatim Seger memiliki peran penting sebagai ruang publik yang mendukung gaya hidup sehat masyarakat serta sebagai sarana pembinaan prestasi olahraga. Oleh karena itu, menurutnya, sudah sepatutnya fasilitas tersebut dikelola dengan standar kelayakan yang tinggi.
“Yang pertama ingin saya soroti, kita tahu bahwa Lapangan Jatim Seger ini memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan juga menjadi fasilitas peningkatan daya saing prestasi olahraga kita,” ujar Cahyo, Jumat (19/4/2025).
Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menambahkan bahwa kelayakan infrastruktur dan pemeliharaan rutin harus menjadi perhatian serius. Bukan hanya penerangan yang perlu ditingkatkan, namun juga fasilitas pendukung lain seperti sarana darurat kesehatan dan penunjang kenyamanan lainnya.
“Sudah sepatutnya lapangan ini memiliki standar kelayakan baik dari sisi infrastrukturnya maupun pemeliharaan hariannya. Termasuk penerangan yang saat ini jadi sorotan, serta fasilitas kesehatan emergensi yang masih perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Lokasi yang strategis dan tingginya animo masyarakat untuk menggunakan lapangan tersebut seharusnya menjadi dasar bagi Pemprov Jawa Timur, khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim, untuk memberikan perhatian ekstra terhadap fasilitas ini. Cahyo menilai, tanpa pembenahan, keberadaan lapangan justru bisa menimbulkan risiko.
“Kami mendorong Dispora Jatim agar memberikan perhatian ekstra terhadap fasilitas-fasilitas olahraga, salah satunya Jatim Seger. Jangan sampai semangat masyarakat untuk hidup sehat justru terhambat oleh kondisi fasilitas yang tidak memadai,” jelas Cahyo.
Dia juga mengingatkan bahwa tanggung jawab pemeliharaan tidak hanya terletak di pundak pemerintah, tetapi juga menjadi bagian dari peran serta masyarakat dan legislatif.
Menurutnya, fasilitas seperti Jatim Seger adalah bagian dari wujud nyata program “Jatim Sehat, Jatim Harmonis” yang harus dijaga bersama.
“Pemeliharaan fasilitas ini merupakan tugas kita bersama masyarakat, kelompok komunitas, pemerintah daerah, dan kami di legislatif agar tetap aman, nyaman, dan memberi dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat,” pungkasnya.