BHS Apresiasi Panen Raya di Tarik, Produksi Padi Capai 9 Ton Per Hektare

LEGISLATIF, NASIONAL748 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS), menghadiri panen raya di wilayah Desa Tarik, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, pada Sabtu (22/3/2025). Panen raya ini menjadi bukti keberhasilan sektor pertanian dalam meningkatkan produksi padi.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT., beserta jajaran Forkopimka, seperti Danramil, Kapolsek, Camat Tarik, Lurah setempat, dan para petani.

BHS mengapresiasi hasil panen petani di Tarik yang mampu mencapai 9 ton per hektare, melebihi target nasional sebesar 8 ton per hektare. Keberhasilan ini, menurutnya, tak lepas dari peran aktif petani serta dukungan program pemerintah yang semakin berpihak kepada sektor pertanian.

Baca Juga :  Achmad Nurdjayanto Dorong Optimalisasi Zakat Mal di Surabaya Lewat Baznas

“Alhamdulillah, hasil pertanian di Tarik cukup bagus. Dengan produksi 9 ton per hektare, ini melebihi target nasional. Kami berharap panen di Sidoarjo bisa lebih dari dua kali dalam setahun, bahkan hingga tiga kali, agar ketahanan pangan semakin kuat,” ujar BHS.

Ia juga menekankan bahwa jika petani mampu melakukan dua kali panen dalam setahun, produksi padi di Sidoarjo bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Saat ini, kebutuhan beras di Sidoarjo mencapai 219 ribu ton per tahun, sementara hasil panen bisa mencapai 230 ribu ton.

BHS menyoroti perhatian besar pemerintah pusat terhadap pertanian dengan berbagai kebijakan, seperti peningkatan alokasi pupuk dari 4 juta ton menjadi 9,2 juta ton, bantuan pompa air, insentif bagi petani, serta program perumahan khusus petani.

Baca Juga :  Digaji Rp500 Ribu, Guru Madrasah Jatim Desak Perhatian Pemerintah

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sidoarjo, Dr. Eni Rustianingsih, ST., MT., juga menegaskan bahwa keberhasilan pertanian tak lepas dari kerja sama lintas sektor.

“Kami menggandeng anggota TNI dan Polri dalam menyukseskan program pemerintah di sektor pertanian.” ujarnya.

Selain itu, harga gabah juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah dengan standar harga pembelian Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini bertujuan agar petani mendapatkan keuntungan yang layak, sehingga kesejahteraan mereka semakin meningkat.

BHS berharap berbagai dukungan yang diberikan pemerintah dapat terus berlanjut dan ditingkatkan, sehingga petani semakin sejahtera, produksi pangan meningkat, dan ketahanan pangan nasional semakin kuat.(Dk/di)

Share and Enjoy !