Lebih lanjut, Imam terkejut setelah mengetahui bahwa sekitar 100 rumah warga berdiri di atas lahan PT KAI dengan status sewa yang tidak jelas.
“Ada indikasi bahwa sewa mereka tidak diperpanjang. Bahkan, mereka sudah tidak diperbolehkan membayar sewa lagi. Ini berbahaya, karena banyak warga yang sudah membangun rumah permanen,” ungkapnya.
Ia menyarankan agar warga datang langsung ke DPRD untuk memperjelas status tanah yang mereka tempati dan memastikan hak-hak mereka tidak terabaikan.
Beasiswa Hilang Akibat Peralihan Data, Imam Desak Pemkot
Terkait pendidikan, Imam menyoroti Program Indonesia Pintar (PIP) yang semakin banyak dimanfaatkan oleh anak-anak Surabaya. Namun, ia menyayangkan banyaknya siswa yang kehilangan beasiswa akibat peralihan dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ke GAMIS.
“Ada warga yang sebelumnya mendapat PIP, tetapi setelah peralihan data, mereka tiba-tiba tak lagi tercatat sebagai penerima. Proses verifikasi harus lebih teliti agar tidak ada siswa berhak yang kehilangan bantuan,” tegasnya.
Ia berjanji akan berkoordinasi dengan anggota DPR RI Partai Nasdem di Komisi X agar warga yang membutuhkan tetap mendapatkan bantuan pendidikan yang layak.
Harapan Warga: Jangan Hanya Janji!
Ketua RW 03, Suhadi, mengapresiasi kehadiran Imam Syafi’i karena sebelumnya belum pernah ada anggota dewan yang datang langsung ke wilayah mereka.
“Warga sangat antusias. Kami berharap ini bukan kunjungan terakhir, dan ada solusi nyata bagi permasalahan kami,” ungkapnya. (ks/@)