DIAGRAMKOTA.COM – Atap rumah milik Matraji, seorang penjahit berusia 54 tahun yang tinggal di Jl. Hangtuah 6/30, Kecamatan Semampir, Surabaya, dilaporkan ambruk pada Jumat pagi (1/11/2024) sekitar pukul 07.37 WIB.
Kejadian tersebut diduga akibat kondisi bangunan yang lapuk dan diperparah oleh hujan lebat. Dengan luas 4×14 meter, seluruh bagian atap rumah, termasuk ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, dilaporkan runtuh, sehingga rumah tidak lagi layak dihuni.
Tim BPBD Surabaya merespons laporan dengan cepat, tiba di lokasi pada pukul 07.44 WIB, hanya tujuh menit setelah menerima informasi dari Command Center.
Mereka segera melakukan pendataan dan menyiapkan bantuan darurat bagi keluarga Matraji, yang terdiri dari empat orang, termasuk anak-anak berusia 18 tahun dan 3 tahun.
“Kami merespons cepat untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan penghuni,” lapot seorang petugas BPBD. Bantuan yang diberikan mencakup terpal, kasur, bantal, box family kit, paket sembako, serta makanan untuk tiga kali sehari selama sepuluh hari.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Muhammad Saifuddin, yang turut memantau perkembangan, menyampaikan terima kasih kepada BPBD Surabaya atas respon cepat mereka.
“Saya sangat berterima kasih kepada BPBD yang tanggap dalam menangani kejadian ini. Kami berharap keluarga ini mendapatkan bantuan rumah layak huni, mengingat kondisi ekonomi mereka yang kurang mampu,” ujarnya kepada media ini, Jumat (1/11/2024).
Politisi Partai Demokrat ini juga menyatakan telah berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan keluarga Matraji menerima bantuan yang sesuai dan rumah tersebut segera diperbaiki.
“Ini dapil saya, dan saya berkomitmen untuk mengawal hingga mereka mendapatkan tempat tinggal yang aman dan layak,” tambahnya.
Setelah kejadian ini, BPBD bersama perangkat Kecamatan Semampir akan berkoordinasi terkait program rehabilitasi rumah tak layak huni untuk membantu pemulihan keluarga Matraji dan memastikan kenyamanan hunian di masa depan. (dk/dms)
