DIAGRAMKOTA.COM – Ketua DPD Gardu Prabowo Jawa Timur, R. Hariadi Nugroho, menyatakan keprihatinannya atas ketidakhadiran Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A.H. Thony, dari Partai Gerindra dalam upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar oleh Wali Kota Surabaya.
Hariadi mempertanyakan kebenaran informasi bahwa A.H. Thony tidak menerima undangan resmi dari Pemkot Surabaya untuk menghadiri acara sakral tersebut.
“Peringatan Kemerdekaan RI adalah momen yang sangat sakral dan dinantikan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Namun, peringatan tahun ini terasa berbeda dengan ketidakhadiran A.H. Thony, Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Partai Gerindra,” ujar Hariadi.
Menurut A.H. Thony, ia tidak hadir karena tidak menerima undangan resmi hingga pagi menjelang acara, meskipun ia sudah mempersiapkan diri dengan mengenakan pakaian adat Jawa.
Hariadi juga mengaitkan ketidakhadiran A.H. Thony dengan banyaknya dukungan masyarakat dan relawan yang mendorong Thony untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2024.
Ia menekankan bahwa jika dukungan tersebut dianggap sebagai ancaman politik dan berdampak pada ketidakhadiran A.H. Thony dalam acara resmi, maka hal itu sangat disayangkan dan menunjukkan kurangnya jiwa kenegarawanan.
“Dukungan masyarakat dan relawan kepada A.H. Thony untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surabaya 2024 memang kuat. Namun, jika dukungan ini dianggap sebagai ancaman politik dan menyebabkan ketidakhadirannya dalam acara negara, itu sangat miris. Kepentingan negara seharusnya selalu diutamakan,” tegas Hariadi.
Hariadi juga menekankan pentingnya Partai Gerindra untuk bersikap tegas dalam menyikapi kejadian ini, mengingat hal ini menyangkut marwah partai.
“Jika berita ini benar, Partai Gerindra harus bersikap tegas karena ini sudah menyangkut kehormatan partai. Apalagi Pak Prabowo Subianto dikenal dengan jiwa nasionalis dan kenegarawanannya yang selalu mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.”
Gardu Prabowo, lanjut Hariadi, juga akan mengambil sikap tegas jika kejadian ini terbukti benar.
“Kami di Gardu Prabowo akan bersikap tegas karena salah satu tugas kami adalah mengawal dan mengamankan kebijakan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih, agar dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.”
Namun, Hariadi berharap bahwa kejadian ini hanyalah sebuah kesalahan administrasi atau kekhilafan semata.
“Kami berharap ini hanya kesalahan administrasi atau kekhilafan dari Wali Kota Surabaya sehingga lupa untuk mengundang dan memberikan penghargaan kepada A.H. Thony atas prestasinya selama ini. Namanya juga manusia, tidak luput dari kekhilafan. Mari kita berpikir positif saja,” pungkasnya. (dk/nw)