Diakhir, Thony juga menegaskan, ketika nanti bentuk investasi ini sudah berjalan, jangan sampai pedagang-pedagang yang notabenenya saat ini masih bertahan di THR jadi mati.
Dia meminta harus ada sinergitas. Kerja sama ini menurut dia sudah sampai pada pembahasan serius. Bahkan menurut dia respons dari pihak calon investor ini sudah positif.
“Sudah punya feeling baik dan akan direalisasi secepatnya. Harapan kami sekarang kami membuka pintu, kemudian nanti silahkan pemerintah kota menangkap arus dari pelaku ekonomi yang datang di sini saat ini,” tutup A.H Thony.
Sementara itu, perwakilan dari PT Indonesia Mandarin Export Xentra (IMEX), Lunardi Wijaya menyoroti seorang pengusaha mengambil peluang yang tersedia di depan mata, terutama dalam mengembalikan kejayaan Gedung THR Surabaya.
Menurut Lunardi, untuk menghidupkan kembali Gedung THR, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk tenant dan produsen.
Dia menyatakan bahwa perdagangan saja hanya akan memberikan dampak jangka pendek, sementara yang dibutuhkan adalah melihat potensi jangka panjang.
