Diagram Kota Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait penghentian Menkopolhukam Mahfud MD. Keppres ini diterbitkan setelah Mahfud mengundurkan diri dari jajaran Kabinet Indonesia Maju.
“Ya kemarin sudah menyampaikan surat pengunduran diri kepada saya. Dan pagi hari ini Keppresnya kita siapkan,” kata Presiden kepada awak media usai membuka kegiatan Kongres Nasional XVI GP Ansor di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Presiden Jokowi sendiri menyatakan telah menerima pengunduran diri Mahfud sebagai Menkopolhukam dengan baik. Dia mengucapkan terima kasih kepada Mahfud atas kontribusinya selama menjabat sebagai menteri.
Dengan pengunduran diri Mahfud, Presiden kini harus segera menyiapkan pengganti yang akan mengisi posisi strategis tersebut. Namun, seperti yang disampaikan Presiden, keputusan mengenai pengganti Mahfud dan apakah posisi Menkopolhukam akan diisi oleh orang politik atau profesional masih harus dipertimbangkan dengan matang.
Pengunduran diri Mahfud MD dan persiapan penerbitan Keppres terkait penghentian posisi Menkopolhukam menjadi peristiwa yang menarik dalam dinamika politik di Indonesia. Keputusan Presiden akan sangat diawasi oleh masyarakat dan menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu ke depan.
Sebelumnya, Mahfud menyampaikan secara resmi pengunduran dirinya sebagai Menkopolhukam. Surat pengunduran diri diserahkan kepada Presiden di Istana Merdeka, Kamis (1/2/2024).
Mahfud mengatakan, isi suratnya berisi tiga hal. Pertama terkait terima kasihnya kepada Presiden yang telah mengangkatnya sebagai Menkopolhukam.
Kedua, terkait permohonannya untuk berhenti dari pekerjaannya. Dan y ang terakhir permohonan maaf jika ada persoalan terkait pekerjaannya yang kurang dilaksanakan dengan baik.
“Saya menyampaikan intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti. Isi surat itu singkat,” ujar Mahfud.
Mahfud juga menambahkan, dirinya berbicara dari hati ke hati dengan Presiden dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Bahkan Presiden memuji Mahfud sebagai Menkopolhukamnya yang terlama di era pemerintahannya.
“Dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun empat bulan, Pak Wiranto 3,5 tahun. Saya hampir 4,5 tahun,” ujar Mahfud sambil tersenyum.
Mahfud menyebut, mundurnya dia dari kabinet adalah karena adanya panggilan tugas lain. Tugas lain yang dimaksudnya adalah maju sebagai Cawapres berpasangan dengan Ganjar Pranowo. (dk/ria)