Diagram Kota Surabaya – Seperti tahun lalu, di momen hari raya Idul Adha 1445 hijriyah / 2024, DPC Partai Gerindra kota Surabaya tetap melaksanakan pemotongan dan pembagian hewan kurban kepada jajaran pengurus, kader dan masyarakat Surabaya.
Bertempat di kantor DPC Gerindra Surabaya jalan Teluk Tomini Perak, Rabu (19/6), kurban kali ini jauh meningkat dari sebelumnya, yakni 7 ekor sapi.
Kepada awak media, Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso menyampaikan bahwa, 7 ekor sapi kurban merupakan bentuk sumbangan dan gotong royong dari seluruh kader Gerindra Surabaya.
“Ada yang dari Fraksi, ada yang dari caleg terpilih, juga ada dari Caleg DPR RI terpilih Pak Bambang Haryo dan juga gotong-royong kami pengurus DPC,” sebut Cahyo.
“Selain itu, juga ada bantuan dari tokoh-tokoh kota Surabaya, ada dari Pak Eri Cahyadi selaku walikota Surabaya, membantu memberikan 1 ekor sapi yang sangat besar dan juga dari Mas Bayu Airlangga ketua Relawan Pro Jokowi (Projo) Jawa Timur yang juga memberikan sumbangsih 1 ekor sapi besar,” tambahnya.
Bagi kami, kata Cahyo, semua sumbangan bukan dilihat dari ukurannya, tapi yang penting tujuannya adalah untuk amal dan menunaikan ibadah.
“Tidak ada kepentingan politik di dalamnya,” tegasnya.
Ditanya terkait Pilkada Surabaya, Cahyo mengaku partai Gerindra tetap pada prinsip utama yaitu akan mendorong dan mensukseskan calon kepala daerah yang memiliki semangat dan visi misi yang sama dengan presiden dan wakil presiden terpilih.
“Itu adalah komitmen kami,” katanya.
“Yang kedua adalah memiliki semangat untuk menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan di antara seluruh masyarakat di Kota Surabaya. Itu yang paling utama,” sebut Cahyo kembali.
“Siapa yang memiliki semangat yang sama dengan kami, Insyaallah kami akan mendorong dan berupaya memenangkan,” tambahnya.
Terkait calon, Cahyo menegaskan, Gerindra Surabaya akan segera melakukan diskusi dengan seluruh kader, dan setelah ada hasil, akan langsung disampaikan ke DPD dan DPP.
“Karena untuk rekomendasi paslon itu dari DPP, dalam hal ini dari ketua umum dan ketua dewan pembina kami, Pak Prabowo Subianto. Prinsipnya kami hanya mengusulkan nama,” ungkap Cahyo yang saat ini menunggu pelantikan sebagai anggota DPRD provinsi Jawa Timur.
“Ada 5 nama yang kami usulkan, Gerindra adalah partai yang sangat demokratis dan sangat menjunjung tinggi diskusi dalam menentukan Siapa calon kepala daerah yang terbaik,” urai Cahyo.
“Dari 5 nama tersebut memang mengerucut sesuai dengan usulan kader dan kelompok masyarakat, tapi kembali kami masih mengamati dinamika politik kedepan,” tuturnya.
Tentu saja, kata Cahyo, Gerindra Surabaya tetap mempertimbangkan pencalonan Petahana Walikota Surabaya.
“Bagaimanapun kita tahu, bahwa pak Eri telah banyak menorehkan prestasi untuk kota Surabaya, tapi tentu masih ada kekurangan di setiap programnya. Disitulah perlunya gotong royong dan kebersamaan dari seluruh kelompok masyarakat maupun partai politik, untuk bisa menyempurnakan setiap program dari pemerintah Kota Surabaya ke depan. Agar kita betul-betul mengoptimalkan, mengeksplorasi kelebihan dari potensi yang ada di kota Surabaya,” tutur Cahyo kembali.
Harapannya, masih kata Cahyo, Partai Gerindra sebagai pemenang kedua di Surabaya dan bagian dari Pemerintah Prabowo-Gibran, tentu ingin kadernya menjadi bagian pemerintah kota Surabaya kedepan. “Siapa sosoknya, ini bisa kita diskusikan.”
” Agar kami bisa menjaga dan mengawal program-program dari Pak Prabowo dan Mas Gibran di Kota Surabaya,” ungkapnya.
Bicara pilwali atau Pemilu, lanjut Cahyo, bukan tentang menang atau kalah, tetapi apakah sosok yang kita dorong ini betul-betul memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.
” Membuka poros apa tidak, bisa kita lihat mana yang lebih memberikan manfaat bagi masyarakat. Itu yang menjadi pertimbangan utama kami,” ucap ketua DPC Gerindra Surabaya.
“Yang pasti, Gerindra Surabaya tidak kekurangan figur yang memiliki potensi menjadi pemimpin Kota Surabaya. Dan kader serta masyarakat siap mendorong dan memenangkan,” tegas Cahyo Harjo Prakoso memungkasi. ***
