DIAGRAMKOTA.COM – PDI Perjuangan telah menyiapkan tiga kader untuk maju dalam Pilkada serentak di Jawa Timur, dan salah satu nama yang mencuat adalah Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Risma digadang-gadang bisa menjadi penantang kuat bagi calon petahana, Khofifah Indar Parawansa, dalam Pilgub 2024 mendatang.
Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdusallam, menyatakan bahwa Risma memiliki potensi yang sangat kompetitif untuk melawan Khofifah.
“Risma cukup kuat di wilayah urban dan Mataraman, di mana wilayah ini jumlah pemilihnya juga cukup besar,” ujar Surokim saat dihubungi oleh selalu.id, Selasa (11/6/2024).
Surokim menambahkan bahwa Risma memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai penantang Khofifah. Kelebihan utama Risma adalah posisinya sebagai tokoh nasional dan rekam jejak sukses sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode dengan berbagai prestasi yang menonjol.
Namun, kelemahan Risma terletak pada emosinya yang meledak-ledak, meskipun hal ini juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang menyukai kepemimpinan yang lugas dan terbuka.
“Jika diolah dengan baik, kepemimpinan empatiknya bisa menjadi kekuatan yang unik,” jelas Surokim.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (UNAIR), Hari Fitrianto, menyebut bahwa elektabilitas Risma dalam sejumlah survei Pilkada Jatim menunjukkan angka sekitar 15 persen. “Saya kira cukup kuat menjadi penantang incumbent Khofifah Indar Parawansa. Tapi Risma saat ini memerlukan rel-rel politik yang mengidentifikasikan dia sebagai calon Gubernur Jatim,” katanya.
Hari juga menambahkan bahwa salah satu poin kuat Risma adalah citranya yang baik, baik sebagai Wali Kota Surabaya maupun sebagai Menteri Sosial. “Silent poin kuat Risma lainnya adalah citra, baik sebagai wali kota Surabaya maupun sebagai Menteri Sosial,” pungkasnya.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, Risma diprediksi akan menjadi penantang serius bagi Khofifah dalam Pilgub Jatim 2024. (dk/nw)